Indeks

Rahasia Rendang Sapi Kering Khas Minang: Resep dan Cara Membuatnya

SUKABUMIKITA.ID – Rendang merupakan salah satu masakan khas Minang yang selalu hadir dalam momen spesial, termasuk saat Lebaran Idul Fitri. Keistimewaan rendang tidak hanya terletak pada cita rasanya yang kaya rempah, tetapi juga pada daya tahannya yang lama.

Proses memasaknya yang panjang membuat rendang menjadi kering, dan bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan kelezatannya. Bahkan, semakin lama akan semakin enak rendang untuk disantap.

Jika Anda penggemar masakan Minang dan ingin menyimpan lauk yang tahan lama, rendang sapi kering bisa menjadi pilihan yang tepat. Mengolah daging kurban menjadi rendang juga merupakan cara cerdas untuk memastikan stok makanan tetap lezat dan awet.

Berikut ini adalah resep rendang sapi kering dari buku “70 Resep Masakan Minang ala Cheche Kitchen” karya Mince Sriwati yang dapat Anda coba di rumah.

Bahan-bahan yang Dibutuhkan

Bahan Utama:

  • 1 kg daging sapi
  • 1 liter santan kental
  • 500 ml santan cair
  • 3 butir pekak
  • 3-4 buah kapulaga
  • 5-6 buah cengkih
  • 5 cm kayu manis
  • 2 lembar daun kunyit
  • 6 lembar daun jeruk
  • 1 ruas lengkuas, geprek
  • 2 batang serai, geprek
  • 4-5 siung bawang merah, iris
  • 2-3 siung bawang putih, iris
  • 1 sdm bumbu rendang instan (opsional)
  • 1/2 butir kelapa parut
  • Minyak goreng secukupnya

Bumbu Halus:

  • 12 siung bawang merah
  • 1 siung bawang putih besar
  • 1 ruas lengkuas
  • 1 ruas jahe
  • 1 batang serai (ambil bagian putihnya)
  • 1 sdm ketumbar
  • 1 sdt lada (bisa diganti lada bubuk)
  • 1 sdt jinten
  • 1/4 buah biji pala
  • Cabai rawit sesuai selera
  • Cabai merah keriting sesuai selera
  • Garam secukupnya

Cara Membuat Rendang Sapi Kering

  1. Sangrai Kelapa Parut

    • Siapkan wajan, lalu sangrai setengah butir kelapa parut hingga berubah warna menjadi kecoklatan.
    • Angkat dan ulek kelapa sangrai hingga halus sampai mengeluarkan minyak.
    • Campurkan kelapa yang telah dihaluskan dengan bumbu halus.
  2. Menyiapkan Bumbu Tumis

    • Panaskan minyak goreng secukupnya dalam wajan besar.
    • Tumis bawang merah dan bawang putih yang sudah diiris hingga harum.
    • Masukkan daun salam, daun kunyit, daun jeruk, dan serai, kemudian aduk rata.
    • Tambahkan pekak, kapulaga, cengkih, dan kayu manis, lalu aduk hingga bumbu merata.
  3. Memasak Daging dengan Bumbu

    • Masukkan lengkuas, bumbu daging, serta bumbu halus yang telah dicampur dengan kelapa sangrai.
    • Tumis hingga bumbu mengeluarkan aroma wangi.
    • Masukkan daging sapi yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong sesuai selera.
    • Tumis hingga daging berubah warna dan bumbu meresap dengan baik.
  4. Menambahkan Santan

    • Setelah daging matang, tuangkan santan kental ke dalam wajan.
    • Tambahkan santan cair dan aduk hingga semua bahan tercampur merata.
    • Biarkan mendidih, lalu tambahkan kaldu bubuk secukupnya.
  5. Memasak Hingga Kering

    • Masak dengan api kecil hingga rendang mengeluarkan minyak.
    • Terus aduk perlahan agar bumbu meresap ke dalam daging secara sempurna.
    • Proses memasak ini membutuhkan waktu sekitar 8 jam hingga rendang berwarna hitam dan teksturnya menjadi kering.
    • Setelah matang, angkat dan sajikan rendang sapi kering.

Tips agar Rendang Sapi Kering Semakin Lezat

  • Gunakan daging bagian paha atau sandung lamur agar hasil rendang lebih empuk.
  • Jangan terlalu sering mengaduk daging saat santan baru dimasukkan agar tidak hancur.
  • Memasak dengan api kecil dan waktu yang lama akan menghasilkan rendang yang lebih pekat dan tahan lama.
  • Jika ingin menyimpan rendang dalam waktu lama, pastikan rendang benar-benar kering sebelum disimpan dalam wadah tertutup.

Kesimpulan

Rendang sapi kering khas Minang merupakan hidangan yang tak hanya lezat, tetapi juga praktis untuk disimpan dalam jangka waktu lama. Proses memasaknya memang memakan waktu, namun hasil akhirnya akan sangat memuaskan, dengan rasa gurih dan rempah yang meresap sempurna.

Dengan mengikuti resep di atas, Anda bisa menikmati rendang khas Minang kapan saja, terutama setelah Idul Adha dengan memanfaatkan daging kurban. Selamat mencoba! (Cr5)

Exit mobile version