SUKABUMIKITA.ID – Pola makan Nabi Muhammad SAW bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga mencerminkan gaya hidup sehat yang kini semakin relevan dengan ilmu gizi modern. Rasulullah SAW dikenal memiliki jadwal makan yang teratur, tidak pernah berlebihan, dan hanya mengonsumsi makanan bernutrisi. Jika ditelaah lebih dalam, pola makan ini bukan sekadar kebiasaan personal, tetapi juga solusi bagi pola makan tidak sehat yang banyak terjadi di era modern.
Sarapan: Tidak Berlebihan, Penuh Nutrisi
Rasulullah SAW biasanya mengawali harinya dengan sarapan setelah matahari terbit. Ini selaras dengan konsep intermittent fasting yang populer saat ini. Jika tersedia makanan, beliau akan makan; jika tidak, beliau berpuasa. Menu favoritnya adalah kurma dan air atau air nabeez (rendaman kurma), yang memiliki manfaat kesehatan luar biasa.
Kurma sendiri kaya akan serat, gula alami, dan antioksidan, sementara air nabeez dipercaya membantu pencernaan. Studi modern menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi serat di pagi hari dapat meningkatkan energi dan menjaga keseimbangan gula darah.
Makan Siang: Sebelum Zuhur dan Tidak Berlebihan
Makan siang Nabi Muhammad SAW biasanya dilakukan sebelum waktu Zuhur. Menariknya, kebiasaan ini bertepatan dengan waktu istirahat tubuh setelah aktivitas pagi. Pola ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa makan siang di jam yang tepat dapat meningkatkan metabolisme dan menjaga kestabilan energi sepanjang hari.
Biasanya, Nabi SAW mengonsumsi makanan sederhana seperti roti dan minyak zaitun. Minyak zaitun sendiri telah terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan fungsi otak.
Makan Malam: Tidak Terlalu Larut dan Tidak Tergesa-Gesa
Berbeda dengan kebiasaan banyak orang modern yang makan larut malam, Rasulullah SAW justru makan malam sebelum Isya, saat masih ada cahaya alami. Makan malam terlalu larut dikaitkan dengan risiko obesitas dan gangguan pencernaan. Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menekankan agar makan malam tidak dilakukan tergesa-gesa, melainkan dengan tenang dan penuh kesadaran.
Menu makan malam Nabi SAW biasanya terdiri dari makanan sederhana seperti kurma, roti gandum, susu, atau air nabeez. Pola makan ini memastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa membebani sistem pencernaan sebelum tidur.
Mengapa Pola Makan Nabi Masih Relevan?
Ilmu kedokteran modern telah membuktikan bahwa kebiasaan makan yang teratur dan seimbang dapat mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, gangguan pencernaan, dan obesitas. Prinsip utama pola makan Rasulullah SAW yang bisa diterapkan dalam kehidupan modern adalah:
- Tidak berlebihan – “Makanlah sebelum lapar, berhentilah sebelum kenyang.”
- Mengutamakan makanan bernutrisi seperti kurma, susu, roti gandum, dan minyak zaitun.
- Menjaga waktu makan yang konsisten untuk mendukung ritme sirkadian tubuh.
- Puasa sebagai bagian dari gaya hidup – sesuatu yang kini dikenal dengan konsep intermittent fasting.
Dengan menerapkan pola makan ala Nabi Muhammad SAW, kita tidak hanya mengikuti sunnah tetapi juga berinvestasi dalam kesehatan jangka panjang. Pola ini bukan hanya tentang agama, tetapi juga tentang sains dan kesejahteraan tubuh. Sudah siap mencoba?. (Cr5)