SUKABUMIKITA.ID – Puluhan massa yang tergabung dalam Serikat Indonesia Care Tolak LGBT (Skin Care Tolak LGBT) menggelar aksi damai di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Aksi tersebut bertujuan untuk menolak segala bentuk legalisasi dan promosi LGBT di media sosial yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama serta budaya bangsa.
Dalam aksi tersebut, para demonstran membawa berbagai spanduk dan poster berisi seruan moral serta penolakan terhadap eksistensi LGBT di ruang publik.
Mereka juga mendesak MUI untuk mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan sikap tegas terhadap LGBT, khususnya terhadap influencer dan publik figur yang terindikasi mendukung atau mempromosikan gaya hidup tersebut.
Desakan Sikap Tegas dari MUI
Irvan, selaku koordinator aksi, menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk kebencian terhadap individu, melainkan sebagai penolakan terhadap ideologi yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama dan norma sosial di Indonesia.
“Kami tidak membenci individu, tetapi kami menolak ideologi yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai budaya bangsa. Kami mendesak MUI agar menyerukan penolakan terhadap propaganda LGBT yang semakin meresahkan masyarakat,” ujar Irvan dalam orasinya.
Para peserta aksi juga menampilkan poster bergambar sosok yang diduga sebagai influencer produk skincare yang belakangan viral di media sosial karena isu dugaan penyuka sesama jenis. Mereka meminta agar influencer yang terlibat dalam isu LGBT tidak lagi mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Lanjutkan Aksi ke Bening’s Clinic Jakarta
Setelah menyampaikan aspirasi di Kantor MUI, massa bergerak menuju Bening’s Clinic Jakarta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Mereka kembali melakukan orasi dan membawa spanduk seruan moral untuk menolak LGBT, khususnya terhadap publik figur yang dinilai berpengaruh di industri kecantikan dan media sosial.
Aksi damai ini berlangsung tertib di bawah pengawasan ketat aparat keamanan. Setelah menyampaikan tuntutan mereka, massa akhirnya membubarkan diri tanpa insiden berarti.
Viralnya Isu LGBT dan Sosok Influencer Skincare
Seperti diketahui, nama dr. OP baru-baru ini terseret dalam video viral di media sosial. Video tersebut menampilkan sosok pria mirip dr. OP yang tengah berada di kamar hotel bersama seorang pria lainnya.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @viva_voltcyber_v2 itu juga memperlihatkan dekorasi spesial di dalam kamar, dengan balon putih dan biru menghiasi area tempat tidur.
Hal yang menarik perhatian warganet adalah terdengarnya sapaan hangat, “Welcome home, sayang,” yang diucapkan oleh seorang pria dalam video tersebut.
Sontak, video tersebut menuai berbagai spekulasi dari masyarakat. Banyak netizen yang berasumsi bahwa dr. OP adalah penyuka sesama jenis, meskipun hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak yang bersangkutan.
Aksi Massa dan Dinamika Opini Publik
Fenomena ini mencerminkan bagaimana masyarakat Indonesia masih memiliki sensitivitas tinggi terhadap isu LGBT, terutama jika dikaitkan dengan figur publik yang memiliki pengaruh besar di media sosial.
Aksi massa yang digelar oleh Serikat Indonesia Care Tolak LGBT menunjukkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap berkembangnya ideologi yang dianggap bertentangan dengan norma sosial dan agama di Indonesia.
Sementara itu, pihak MUI belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi. Apakah akan ada langkah tegas dari lembaga tersebut atau justru memilih untuk bersikap netral? Publik masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai isu ini. (cr5)