Indeks

Kripik Tempe Samutut dari Sukabumi: Sukses Menembus Pasar Mancanegara

SUKABUMIKITA.ID – Dari dapur sederhana di Kecamatan Citamiang, Sukabumi, kripik tempe Samutut kini menjadi nama yang mulai dikenal hingga ke mancanegara. Produk kudapan berbahan dasar tempe ini sukses menembus pasar lokal dan internasional, dengan volume produksi mencapai 600 kilogram tempe per bulan.

Ani Suryani, sang pemilik usaha, memulai perjalanan bisnisnya di tengah masa sulit pandemi Covid-19. Ia mengenang awal mula terjun ke dunia UMKM, yang justru dimulai dari sebuah inisiatif sederhana.

“Saat itu saya mendapatkan tempe dari bantuan pemerintah. Saya coba olah menjadi kripik tempe, dan ternyata banyak yang suka. Dari situ saya mulai berpikir untuk menjadikannya usaha,” ujarnya saat ditemui, Selasa (21/01/2025).

Sebelum menetap di Sukabumi, Ani sempat menjalankan usaha di Tasikmalaya, namun terpaksa berhenti karena pandemi. Kepindahannya ke Sukabumi menjadi awal baru bagi perjalanan bisnisnya.

Berkat ketekunan dan inovasi, ia berhasil mengembangkan kripik tempe Samutut hingga memiliki pasar yang luas, tak hanya di berbagai kota di Indonesia, tetapi juga ke negara-negara tetangga.

Dukungan Pemerintah dan Semangat Inovasi

Kesuksesan Ani tak lepas dari peran pemerintah daerah yang aktif mendampingi para pelaku UMKM. Ia mengaku sempat mengikuti berbagai program pelatihan dan pendampingan, salah satunya dari program UMKM Jabar Juara.

“Bimbingan dari pemerintah sangat membantu saya memahami cara meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar,” ungkapnya.

Kini, usaha yang berlokasi di Jalan Tipar, Gang Purabaya, Kecamatan Citamiang, telah memberikan manfaat lebih luas. Selain mampu menghasilkan omzet hingga Rp55 juta per bulan, usaha ini juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Hal ini menjadi salah satu kontribusi Ani dalam membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran di Kota Sukabumi.

Mimpi yang Terus Berkembang

Meski sudah meraih kesuksesan, Ani tetap memiliki mimpi besar untuk terus mengembangkan usahanya. Ia berharap kripik tempe Samutut dapat menjadi salah satu ikon kebanggaan Kota Sukabumi di kancah internasional.

“Semoga usaha ini terus maju dan membawa manfaat lebih besar, baik untuk saya pribadi maupun untuk masyarakat sekitar,” tuturnya.

Dengan semangat dan dedikasi, Ani Suryani membuktikan bahwa keberhasilan tidak selalu datang dari peluang besar, tetapi juga dari keberanian untuk memulai dari hal kecil. Kripik tempe Samutut kini menjadi simbol keberhasilan UMKM Sukabumi yang mampu bersaing di pasar global. (Cr5)


Ikuti juga update berita lainnya melalui telepon genggam anda, dengan mengikuti Saluran WhatsApp Sukabumikita.id. Cukup mengklik tombol tautan ini: https://whatsapp.com/channel/0029VamN9XG1noz7ip9MvZ34

Exit mobile version