SUKABUMIKITA.ID – Kontroversi laga sepak bola antara Timnas Bahrain dan Timnas Indonesia yang berlangsung pada Jumat, 11 Oktober 2024, masih terus bergulir.
Pertandingan yang dihelat di Stadion Nasional Bahrain Al-Riffa ini berakhir imbang 2-2 dan menciptakan sejumlah dugaan kecurangan, terutama terkait keputusan wasit Ahmed Al-Kaf yang dianggap menguntungkan tim tuan rumah.
Salah satu keputusan yang paling disorot adalah gol penyeimbang Bahrain yang tercipta pada menit ke-99, meskipun wasit hanya memberikan waktu tambahan enam menit di masa injury time.
Setelah pertandingan, beredar klaim di media sosial bahwa Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, mengungkapkan rasa malu terkait dugaan kecurangan timnya dalam laga tersebut.
Sebuah unggahan di platform Threads yang diposting oleh akun @dasep1658 pada 12 Oktober 2024 menuliskan, “Reaksi Berkelas!! Raja Bahrain ngaku malu timnya curang vs Timnas Indonesia.”
Unggahan ini mencakup video berdurasi sekitar empat menit yang menunjukkan Raja Hamad berbicara dalam Bahasa Arab dengan narasi yang menyatakan kekecewaan terhadap tim sepak bolanya.
Video tersebut mendapatkan perhatian luas, mengumpulkan lebih dari 300 tanda suka dan 25 komentar di Threads. Sementara di Facebook, video serupa telah ditonton lebih dari 1,4 juta kali, dengan lebih dari 44 ribu tanda suka dan 3,8 ribu komentar.
Dilansir dari laman Tirto.id, setelah dilakukan pemeriksaan fakta, klaim tersebut terbukti tidak benar. Video yang beredar di media sosial ternyata merupakan potongan dari pidato Raja Hamad di Paris Peace Forum pada 10 November 2021, yang sama sekali tidak membahas masalah sepak bola atau kecurangan dalam pertandingan.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa potongan klip pidato Raja Hamad yang beredar menampilkan latar belakang yang sama dengan video asli, di mana Raja Hamad membahas pentingnya kerja sama internasional di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Cek Fakta: Klaim Jokowi Batalkan Keppres IKN Terbukti Hoaks
Dalam pidatonya, ia juga menyebutkan nama Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang menunjukkan konteks pembicaraan yang sama sekali berbeda.
Tidak ada media kredibel yang memberitakan kekecewaan Raja Hamad terkait kinerja timnas Bahrain, dan klaim adanya laporan dari media Arab mengenai kecurangan timnas Bahrain juga kurang tepat.
Sebaliknya, beberapa laporan menyebutkan bahwa wasit Ahmed Al-Kaf justru menerima ancaman setelah pertandingan tersebut.
Dengan demikian, hasil pemeriksaan fakta menunjukkan bahwa narasi mengenai pernyataan Raja Bahrain yang malu terhadap laga antara Bahrain dan Timnas Indonesia adalah salah dan menyesatkan.
Video yang beredar tidak memiliki relevansi dengan pertandingan dan diambil dari acara yang berlangsung tiga tahun lalu. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan memastikan keakuratan berita yang diterima. (cr5)