Indeks

FGD Bappeda, Pembangunan Inklusif Kota

FGD Bappeda Kota Sukabumi tahun 2024. Rabu (04/11/2024).

SUKABUMIKITA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait perencanaan pembangunan bagi penyandang disabilitas, lansia, perempuan, dan anak untuk tahun 2024. Acara ini berlangsung di Hotel Horison Kota Sukabumi pada Rabu, 6 November 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dan Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan. FGD ini bertujuan untuk mewujudkan Kota Sukabumi yang adil dan ramah bagi seluruh kelompok, sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

“Sejalan dengan RPJPD Kota Sukabumi tahun 2025-2045, visi kota ini adalah menjadikan Sukabumi sebagai kota kreatif, unggul, berbudaya, dan berkelanjutan,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji.

Baca juga: Pengendalian Inflasi: Tekan Harga Pangan di Tengah Deflasi

Kusmana menambahkan bahwa dalam mencapai visi tersebut, pemerintah Kota Sukabumi memiliki delapan misi utama, di antaranya mengembangkan sumber daya manusia yang berakhlak dan berdaya saing, mempercepat transformasi ekonomi yang berkeadilan, menyediakan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perkotaan.

Data Penduduk sebagai Landasan Kebijakan

Menurut data terkini yang disampaikan Kusmana, jumlah penduduk Kota Sukabumi mencapai 367.457 jiwa, terdiri dari 182.826 perempuan, 184.631 laki-laki, serta kelompok rentan lainnya yaitu 118.749 anak, 40.816 lansia, dan 436 penyandang disabilitas. “Angka ini menjadi landasan penting dalam membuat kebijakan yang menyeluruh dan tepat sasaran bagi seluruh warga Kota Sukabumi tanpa terkecuali,” jelas Kusmana.

Empat Tahapan Arah Pembangunan

Dalam arah pembangunan, Kusmana menyampaikan fokus pada peningkatan kualitas anak, keluarga, pemuda, dan gender. Kebijakan ini dijalankan melalui empat tahapan:

Pemenuhan Hak dan Perlindungan: Pemkot Sukabumi berkomitmen memastikan kelompok rentan, seperti anak, perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia mendapatkan hak-hak dasar seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, perlindungan dari diskriminasi, serta kesempatan untuk berkembang secara maksimal.

Penguatan Pengarusutamaan Gender dan Inklusi Sosial: Pemerintah berupaya agar perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia memiliki peran dalam berbagai aspek pembangunan, baik di sektor ekonomi, sosial, maupun politik.

“Tahap ketiga, perluasan pemberdayaan perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia di berbagai bidang pembangunan,” lanjut Kusmana. Menurutnya, mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi penggerak di berbagai sektor, sehingga dapat mandiri dan produktif.

Peningkatan Partisipasi Aktif: Pada tahap ini, anak, perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia diajak untuk terlibat dalam proses pembangunan, seperti dalam forum musyawarah, pengambilan keputusan, dan kegiatan pemberdayaan lainnya.

Membangun Sukabumi yang Lebih Adil dan Inklusif

“Dalam pelaksanaan misi ini, kami ingin membangun Sukabumi yang lebih adil dan ramah bagi seluruh kelompok, sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan,” cetus Kusmana.

FGD Bappeda Kota Sukabumi tahun 2024. Rabu (06/11/2024).

Ia pun mengajak seluruh warga Kota Sukabumi untuk bersinergi, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kondisi fisik, agar semua orang bisa hidup sejahtera, aman, dan memiliki peluang untuk berkembang.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, menambahkan bahwa hasil FGD ini akan menampung aspirasi dan kebutuhan yang akan disusun dalam perencanaan pembangunan Kota Sukabumi ke depan. Kegiatan FGD ini diikuti oleh 60 orang peserta yang mewakili berbagai kelompok masyarakat.

Kusmana berharap bahwa dengan kerjasama seluruh pihak, Sukabumi dapat menjadi kota yang ramah, berbudaya, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga untuk berkembang dan berkontribusi.

“Mari kita wujudkan Kota Sukabumi yang lebih baik demi generasi yang akan datang,” pungkasnya. (one)

Exit mobile version