oleh

Sukabumi Menuju Kota Investasi: Wali Kota Paparkan Strategi Fiskal dan Konektivitas

-PEMERINTAHAN-3004 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam mendorong percepatan pembangunan dan pengentasan kemiskinan melalui penguatan pendapatan daerah serta peningkatan investasi berbasis infrastruktur.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dalam forum bergengsi Saresehan West Java Economic Society (WJES) 2025 yang digelar pada Selasa (01/07/2025).

banner 336x280

Dengan mengusung tema “Infrastruktur dan Konektivitas Segitiga Emas Sukabumi–Cianjur–Bogor”, kegiatan ini menghadirkan beragam pemangku kepentingan yang fokus pada pengembangan kawasan barat Jawa Barat.

Dalam paparannya, Ayep Zaki menyoroti pentingnya membangun konektivitas sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, infrastruktur yang kuat akan menurunkan biaya logistik, meningkatkan stabilitas harga, serta menjadi magnet utama investasi.

“Kami telah menyalurkan hasil investasi wakaf kepada 90 pelaku usaha di Sukabumi. Ini adalah bukti nyata bahwa ekonomi keumatan bisa menjadi solusi fiskal yang berkelanjutan,” ungkap Ayep.

Ayep menyebutkan bahwa posisi strategis Sukabumi sebagai penghubung antara Bogor dan Cianjur menjadi modal besar untuk menjadikannya sebagai simpul distribusi logistik regional.

Visi tersebut diwujudkan dalam sejumlah proyek infrastruktur prioritas, mulai dari penyelesaian Tol Bocimi, revitalisasi jalur kereta api, pembangunan Pasar Induk Sukabumi, hingga percepatan konstruksi Jalan Lingkar Selatan.

Namun, Wali Kota juga tak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi. Di antaranya adalah kepadatan pasca-operasional Tol Bocimi, tingginya ongkos logistik, belum adanya pusat distribusi modern, serta persoalan pengelolaan sampah yang belum terintegrasi.

Untuk itu, Pemkot Sukabumi mengajukan tiga strategi utama guna mempercepat transformasi daerah:

  1. Penguatan Infrastruktur dan Pasar Regional – Pasar Induk Sukabumi akan dijadikan pusat distribusi logistik utama, didukung oleh optimalisasi jalur darat dan rel.

  2. Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular – Pendekatan berbasis daur ulang melibatkan UMKM dan komunitas dalam menumbuhkan sektor hijau.

  3. Kolaborasi Kawasan Sukabumi–Cianjur–Bogor – Integrasi antarwilayah akan memperkuat perencanaan tata ruang dan sistem pengelolaan lingkungan bersama.

Ayep optimistis, jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, Kota Sukabumi dapat menjelma menjadi pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat yang tidak hanya ramah investasi, tetapi juga mampu menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengentaskan kemiskinan.

“Momentum ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Dengan infrastruktur yang mumpuni dan logistik yang efisien, Sukabumi bisa jadi simpul konektivitas kawasan barat Jabar,” tegasnya.

Saresehan WJES 2025 pun menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antarwilayah dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Kota Sukabumi, dengan semua potensi dan rencananya, kini melangkah pasti menuju arah pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *