oleh

Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo: Merdeka dari Kemiskinan, Kelaparan, dan Penderitaan

-NASIONAL-3009 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa tujuan kemerdekaan sejati adalah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. Pernyataan itu disampaikan dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR dan DPD RI, Jumat (15/08/2025).

DPRD Kota Sukabumi turut menggelar sidang paripurna untuk menyimak pidato tersebut di Ruang Rapat Paripurna. Hadir dalam kegiatan itu Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan tamu undangan lainnya.

banner 336x280

Sidang ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam suasana khidmat, seluruh peserta mendengarkan paparan Presiden Prabowo yang mengulas perjalanan bangsa selama delapan dekade kemerdekaan, sekaligus tantangan yang masih dihadapi.

Soroti Perjalanan Bangsa dan Capaian Presiden Terdahulu

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo memaparkan kontribusi para pemimpin bangsa sejak Proklamasi 17 Agustus 1945. Ia menyebutkan:

  • Presiden Soekarno memimpin perjuangan membentuk NKRI, mempertahankan keutuhan wilayah, dan mengintegrasikan Irian Barat.
  • Presiden Soeharto melaksanakan pembangunan ekonomi merata, mencapai swasembada pangan, dan menurunkan kemiskinan ekstrem.
  • Presiden B.J. Habibie mengenalkan teknologi tinggi dan menjaga stabilitas ekonomi saat krisis 1998.
  • Presiden Abdurrahman Wahid memperkuat kerukunan antar suku, agama, dan ras.
  • Presiden Megawati Soekarnoputri memulihkan ekonomi pasca krisis, menggelar Pemilu langsung pertama, dan memperkuat lembaga negara.
  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatasi krisis keuangan global 2008, menyelesaikan konflik Aceh, dan memperkuat fondasi ekonomi.
  • Presiden Joko Widodo membangun infrastruktur strategis, mengelola krisis pandemi COVID-19, memulai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dan mengatur strategi pengelolaan sumber daya alam.

Menurut Prabowo, seluruh pemimpin berkontribusi dalam mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945: melindungi bangsa, memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan, dan menciptakan ketertiban dunia.

Tekankan Kedaulatan Ekonomi dan Pangan

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kedaulatan ekonomi dan kemandirian pangan. Ia menilai kekayaan alam yang melimpah harus dikelola secara bijak untuk kesejahteraan rakyat secepat mungkin.

Transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahannya, kata Prabowo, berjalan mulus dan penuh kehormatan. Hal ini menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia yang diakui dunia.

Perang Melawan Korupsi dan Penyalahgunaan Anggaran

Prabowo juga menyoroti masalah korupsi yang masih terjadi di berbagai tingkatan birokrasi, institusi, BUMN, dan BUMD. Awal 2025, pemerintahannya berhasil menyelamatkan Rp300 triliun anggaran negara yang berpotensi diselewengkan, termasuk dari anggaran perjalanan dinas berlebihan dan pengadaan barang yang tidak proporsional.

Dana tersebut dialihkan untuk program produktif yang langsung bermanfaat bagi rakyat, sesuai Pasal 33 ayat 4 UUD 1945. Ia mengibaratkan kebocoran anggaran seperti tubuh yang kehilangan darah terus-menerus hingga akhirnya mati.

Ajak Rakyat Memahami UUD 1945

Menutup pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat untuk mempelajari UUD 1945 secara mendalam, bukan sekadar menjadikannya slogan. Menurutnya, rancang bangun negara yang dibuat para pendiri bangsa adalah panduan utama untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *