oleh

Mulai September, Warga Bisa Sampaikan Aspirasi Langsung ke Wali Kota Sukabumi

-PEMERINTAHAN-3004 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi membuka lembaran baru dalam membangun komunikasi dua arah yang sehat antara pemerintah dan warganya.

Mulai bulan September 2025, Balai Kota Sukabumi akan menjadi panggung terbuka bagi masyarakat umum yang ingin menyampaikan aspirasi, kritik, maupun pengaduan melalui program bertajuk “Ruang Publik”.

banner 336x280

Program ini diinisiasi langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, sebagai wujud nyata komitmen pemerintahannya dalam mendekatkan pelayanan publik dan memperluas partisipasi warga dalam pembangunan daerah.

Dalam keterangannya pada Rabu (06/08/2025), Ayep menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang transparan, responsif, dan partisipatif.

“Ruang Publik ini terbuka untuk semua warga. Siapa pun yang ingin menyampaikan aspirasi, kritik, atau pengaduan secara langsung kepada pemerintah bisa datang. Nantinya, sesi akan dibatasi secara tematik dan jumlah kasusnya, maksimal tiga hingga lima kasus per pertemuan,” ujar Ayep Zaki.

Program ini dijadwalkan digelar rutin setiap hari Jumat, pukul 13.30 hingga 16.00 WIB di Balai Kota Sukabumi. Tidak hanya terbuka bagi masyarakat umum, tetapi juga mahasiswa, akademisi, tokoh masyarakat, hingga media massa. Hal ini menandai era baru keterbukaan informasi dan akses publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Sukabumi.

Menariknya, dalam setiap sesi dialog, pihak Pemerintah Kota akan menghadirkan langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait agar setiap persoalan yang diajukan bisa langsung mendapat penjelasan serta ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.

“Kami ini manusia biasa, bukan malaikat. Tidak semua persoalan bisa langsung diselesaikan, tapi paling tidak semua suara bisa didengar dan dicari jalan keluarnya bersama,” kata Ayep dengan nada terbuka.

Baca Juga: Rapat Akbar RT dan RW Se-Kecamatan Cibeureum: Wali Kota Ayep Zaki Gaungkan Semangat Kota Bercahaya

Agar diskusi tetap produktif dan terfokus, setiap peserta diwajibkan mengirimkan surat aspirasi atau pengaduan terlebih dahulu sebelum hadir dalam sesi “Ruang Publik”. Surat tersebut harus mencantumkan secara jelas pokok permasalahan dan dinas atau SKPD tujuan, guna memudahkan proses penanganan.

Surat yang masuk akan diseleksi oleh tim pemerintah berdasarkan urgensi, kompleksitas persoalan, serta dampaknya terhadap kepentingan publik. Dengan sistem ini, pemerintah berupaya mengedepankan masalah-masalah yang berskala luas dan strategis untuk dibahas lebih dahulu.

“Kami membuka ruang ini agar tidak perlu ada demonstrasi. Kalau bisa disampaikan secara dialogis dan solutif, kenapa harus turun ke jalan? Demokrasi itu harus sehat,” tegas Ayep.

Program “Ruang Publik” juga menjadi respons langsung atas berbagai dinamika di kalangan mahasiswa, termasuk rencana aksi dan tuntutan terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Wali Kota Ayep Zaki menyatakan siap membuka pintu selebar-lebarnya bagi kalangan mahasiswa yang ingin menyampaikan pandangan, kritik, dan solusi atas isu-isu di Kota Sukabumi.

“Mahasiswa cukup mengajukan surat audiensi. Kami akan terima. Saya tidak anti kritik, justru saya menghargai mereka yang mau menyampaikan ide secara konstruktif,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Sukabumi Prioritaskan Lima Masalah Utama, Ayep Zaki Tegaskan Arah Pembangunan

Lebih lanjut, Ayep menekankan bahwa kritik adalah bagian esensial dari demokrasi, namun harus disampaikan dalam bingkai etika, keilmuan, dan tujuan perbaikan. Ia menolak keras gaya kritik yang bersifat provokatif, menjatuhkan, atau bahkan menyebarkan kebencian.

“Kita ini hidup dalam tatanan masyarakat beradab. Jangan sampai kritik jadi alat mencaci maki. Itu tidak dibenarkan dalam ajaran Islam maupun nilai-nilai kebangsaan. Kita harus saling menguatkan,” katanya.

Dalam pernyataannya, Ayep Zaki juga menyampaikan komitmen besar dalam mendukung kreativitas dan pengembangan kapasitas anak muda, khususnya mahasiswa.

Ia bahkan membuka peluang untuk memberikan alokasi anggaran khusus bagi program dan ide kreatif mahasiswa yang terbukti bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Saya akan anggarkan. Jangan khawatir. Kalau ada mahasiswa atau warga yang punya ide bagus, punya kompetensi dan visi, saya bahkan siap menjadikan mereka sebagai pendamping saya,” ucap Ayep, menandaskan komitmen pro-partisipasi dan talenta lokal. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *