oleh

Milad ke-53 DMI, Pemerintah Dorong Kolaborasi Ulama dan Umaro Wujudkan Sukabumi Bercahaya

-PEMERINTAHAN-3010 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID — Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa visi “Kota Sukabumi Bercahaya” tidak hanya berarti terang secara fisik, tetapi juga bermakna dalam aspek sosial dan ekonomi.

Hal itu ia sampaikan dalam Silaturahmi dan Syukuran Milad ke-53 Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada Ahad, 22 Juni 2025, di Masjid Agung Kota Sukabumi.

banner 336x280

“Secara fisik, kota diterangi oleh lampu-lampu khas. Namun secara sosial ekonomi, Sukabumi diarahkan menjadi kota yang terang dalam keadilan, kesejahteraan, dan nilai religius,” ujar Ayep.

Acara yang mengusung tema “Gerakan Bersama Ulama, Umaro, dan Umat Memakmurkan Masjid dan Kesejahteraan Umat Mewujudkan Kota Sukabumi Bercahaya, Baldah Thayyibah wa Rabbun Ghafur” ini turut dihadiri oleh para ulama, jajaran DMI, santri, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Dalam sambutannya, Ayep menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat penguatan umat dan alat pemersatu masyarakat. Ia menyebut bahwa program-program pemerintah harus selaras dengan nilai-nilai keislaman yang dibangun dari masjid.

“Kami sangat mendukung seluruh kegiatan masjid. Apalagi, jumlah masjid jami di kota ini mencapai ratusan,” katanya.

Selain itu, Ayep menyoroti pentingnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai pilar pembangunan. Ia menyebut bahwa pembangunan kota tidak bisa hanya mengandalkan dana pusat, tetapi harus digerakkan dari potensi lokal.

“Saya ingin membangun Kota Sukabumi melalui PAD. Alhamdulillah, terjadi peningkatan sebesar 63 persen per Mei 2025,” ungkapnya.

Peningkatan PAD tersebut, lanjutnya, ditopang oleh optimalisasi kinerja BUMD, BLUD, serta sinergi dari dana non-APBD seperti Baznas, CSR, dan dana abadi masyarakat. Ia menegaskan pentingnya tata kelola dana yang akuntabel dan transparan.

Ayep juga menegaskan bahwa penyusunan struktur birokrasi dilakukan secara bertahap dan profesional, tanpa muatan politik, demi kemaslahatan masyarakat. Ia menyebut pentingnya soliditas empat pilar umat: ulama, umaro, aghniya, dan fuqoro.

“Ilmunya ulama, adilnya umaro, dermawannya orang kaya, dan doanya kelompok akar rumput harus menyatu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DMI Kota Sukabumi, K.H. Apep Saepullah, menegaskan bahwa masjid memiliki empat fungsi utama: tempat ibadah, tempat belajar, tempat pelayanan umat, dan pusat dakwah yang menggali potensi masyarakat.

Laporan panitia yang disampaikan oleh Ustaz Adi menyebut bahwa saat ini lebih dari 440 Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) telah bersinergi aktif dengan DMI Kota Sukabumi.

Milad ke-53 DMI ini juga berdekatan dengan momentum Tahun Baru Hijriah 1447. Sejumlah agenda keagamaan telah disiapkan, seperti manakib, istighosah, pawai obor, dan seminar bersama BNPT dan DMI Pusat pada 26 Muharram 1447 H.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran masjid dalam pembangunan berbasis keumatan dan menjadi penggerak Sukabumi sebagai kota yang terang, damai, dan berkarakter.

“Kota Sukabumi Bercahaya tidak akan terwujud tanpa kolaborasi kuat antara ulama, umat, dan pemerintah,” tutup Wali Kota Ayep Zaki. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *