oleh

Kehilangan Sosok Mentor dan Sahabat, Ayep Zaki Kenang Kedekatan dengan Almarhum IGK Manila

-POLITIK-3013 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, tidak kuasa menyembunyikan kesedihannya ketika kabar duka wafatnya I Gusti Kompyang (IGK) Manila, Gubernur Akademi Bela Negara Partai NasDem, sampai ke telinganya pada Senin (18/08).

Bagi Ayep, sosok yang akrab disapa Opa Manila itu bukan sekadar tokoh senior partai, melainkan figur mentor, sahabat, sekaligus orang tua yang mendampingi perjalanan politiknya sejak awal.

banner 336x280

“IGK Manila untuk saya adalah sosok seorang guru dan juga orang tua yang sangat baik serta bijaksana. Beliau sering sekali memberikan saya support, baik wejangan maupun nasihat dikala saya mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dulu,” tutur Ayep dengan suara bergetar, Senin malam melalui sambungan teleponnya.

Ayep masih mengingat jelas pesan yang ia terima dari almarhum saat maju sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil IV Jawa Barat (Kota/Kabupaten Sukabumi). Kala itu, Opa Manila menekankan agar ia tidak menyerah. Namun, kenyataan berbicara lain, Ayep kalah di pemilihan legislatif saat itu.

Dengan penuh kerendahan hati, ia kembali melaporkan hasil tersebut kepada Opa Manila. Bukannya memberi kritik, sang jenderal purnawirawan itu justru kembali memberi semangat. Dari situ, muncul gagasan agar Ayep menempuh jalan lain melalui kontestasi pilkada.

“Waktu itu saya bilang kepada beliau, kalau saya kalah di pileg, saya ingin maju di pilkada. Dan Opa Manila langsung mengajak saya bertemu Pak Saan Mustopa untuk meminta izin agar bisa mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wali Kota Sukabumi. Dari situlah, perjalanan saya berlanjut hingga akhirnya menang di pilkada dan menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi. Semua itu tentu ada jejak dukungan besar dari beliau,” kenangnya.

Kedekatan itu bukan sekadar relasi politik. Ayep mengaku kerap bertemu almarhum hingga dua kali dalam sepekan sebelum dirinya menjadi kepala daerah. Diskusi santai hingga pembahasan serius tentang politik menjadi rutinitas yang menguatkan hubungan personal keduanya.

“Bisa dibilang, orang Sukabumi yang paling dekat dengan almarhum itu saya. Dari 2022 lalu, kami bahkan sempat berkeliling ke berbagai daerah. Saya pernah membawa beliau ke Jampang untuk panen raya kedelai, juga ke Papua, NTT, Bali, Semarang, hingga Tenjo Jaya Sukabumi untuk panen raya jagung. Itu pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan,” ucap Ayep.

Setelah Ayep resmi menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi, Opa Manila sempat berkunjung ke rumah dinas. Di sana, mereka kembali berbincang banyak hal positif, membicarakan masa depan bangsa, dan berbagi pengalaman hidup.

“Bagi saya, itu momen berharga. Beliau sempat melihat saya sudah menjadi wali kota. Saya merasa, keberhasilan ini sebagian besar ada dukungan dan doa beliau,” ujar Ayep.

IGK Manila wafat di usia 83 tahun di RS Bunda Menteng, Jakarta. Sebagai seorang Mayor Jenderal TNI Purnawirawan, ia dikenal luas memiliki dedikasi tinggi, baik dalam karier militer maupun dalam membina kader-kader politik di Partai NasDem melalui Akademi Bela Negara.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga besar Partai NasDem, tetapi juga bagi pribadi-pribadi yang pernah merasakan sentuhan tangan dinginnya, termasuk Ayep Zaki.

“Dengan kabar duka kepergian beliau, saya merasa sangat kehilangan yang luar biasa. Bagi saya, Opa Manila bukan hanya mentor politik, tapi juga sahabat terbaik saya. Beliau orang yang selalu ada di saat suka dan duka,” tutup Ayep. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *