SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, memaparkan berbagai inovasi unggulan Kota Sukabumi dalam tahapan Penilaian dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Gedung Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Kamis (06/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Kota Sukabumi menjadi salah satu nominator kota inovatif di tingkat nasional.
“Saya berada di BSKDN hari ini, kepala daerah melakukan presentasi bagaimana Kota Sukabumi menjadi salah satu nominator kota yang inovatif. Mudah-mudahan, mohon doanya supaya Kota Sukabumi mendapatkan hasil yang baik dalam hal inovasi daerah yang di gagas oleh Kota Sukabumi,” ujar Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki.
Inovasi Berbasis Kebutuhan Nyata Masyarakat
Dalam paparannya, Wali Kota menjelaskan bahwa inovasi yang di kembangkan Pemkot Sukabumi lahir dari kebutuhan nyata masyarakat. Dengan arah penguatan kemandirian daerah melalui digitalisasi, kolaborasi lintas sektor, dan peningkatan daya saing ekonomi kreatif.
Dua inovasi utama yang diangkat yakni:
-
SPANDA SANTUN (Screening Pajak Daerah Satu Pintu Terintegrasi), sebuah sistem digitalisasi pengelolaan pajak daerah yang memungkinkan pemantauan kinerja perangkat daerah secara real-time serta evaluasi lintas lembaga bersama Kejaksaan.
-
SMART-K (Sistem Manajemen Akuakultur, Rekayasa Teknologi, dan Kemitraan), inovasi di bidang perikanan yang menggabungkan teknologi, riset, dan kolaborasi antar daerah.
Dampak Nyata Inovasi dan Kolaborasi Daerah
Melalui inovasi SMART-K, produktivitas perikanan meningkat 3,18 persen, sementara pendapatan pembudidaya ikan naik hingga 149 persen. Program ini juga memperkuat sinergi antar daerah, di antaranya dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Ngawi.
Di sisi lain, SPANDA SANTUN telah memperkuat pengawasan pajak daerah melalui kolaborasi dengan Kejaksaan dan akademisi. Sekaligus, memperluas akses pelatihan kompetensi dan permodalan bagi pelaku UMKM.
“Kami memastikan setiap inovasi memiliki regulasi, mitra kerja, serta dukungan akademik agar manfaatnya dapat di rasakan masyarakat secara berkelanjutan,” ungkap Wali Kota Ayep Zaki.
Komitmen Keberlanjutan Melalui Regulasi Daerah
Dalam sesi tanya jawab, salah satu penguji, Prof. Diah Natalika, menyoroti aspek keunikan dan keberlanjutan inovasi yang di presentasikan. Menanggapi hal itu, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan komitmen pemerintah, untuk memperkuat keberlanjutan melalui penyusunan Peraturan Daerah (Perda).
“Tantangan keberlanjutan sering muncul akibat dinamika politik dan pergantian kepemimpinan. Karena itu, kami sedang menyiapkan regulasi agar inovasi seperti SPANDA SANTUN memiliki dasar hukum yang kuat,” tegasnya. (Cr5)
