oleh

Tawuran Pelajar di Sukabumi: 11 Siswa Jalani Program Lentera Hati Bintana di Pesantren

-PERISTIWA-3041 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Sebanyak 11 pelajar SMK di Kota Sukabumi mengikuti pembinaan di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, mulai Rabu (18/09/2025). Langkah ini merupakan bagian dari program Lentera Hati Bintana (LHB) setelah mereka terlibat aksi tawuran pada Senin (15/09) di Jalan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang.

Wakil Kepala Polres Sukabumi Kota, Kompol Fajri Anbiyaa, menjelaskan bahwa pihak kepolisian bekerja sama dengan Sat Binmas dan orang tua mengantarkan para pelajar langsung ke pesantren. “Program ini bertujuan memperbaiki mental dan pendidikan siswa yang terlibat tawuran dan geng motor. Kami ingin mereka mengubah perilaku, kembali ke sekolah, dan orang tua merasa lebih tenang,” ujarnya.

banner 336x280

Dari total 11 peserta, sembilan laki-laki dan dua perempuan akan mengikuti pembinaan selama enam hari. Selama program, mereka mempelajari nilai-nilai positif, mengasah kedisiplinan, serta memperkuat pemahaman spiritual.

“Kami menekankan pendidikan Islami. Para siswa belajar salat, shalawat, dan shaum, sekaligus mengikuti kegiatan lain yang menumbuhkan pengamalan nilai Islam. Dengan cara ini, ilmu yang mereka dapat langsung meresap ke hati,” tambah Fajri.

Selain itu, polisi dan pesantren mengadakan sesi diskusi dan latihan kepemimpinan untuk mendorong peserta mengembangkan karakter yang lebih baik. Program ini mengajarkan mereka bagaimana mengambil keputusan yang bijak, menghormati orang lain, dan mengendalikan emosi dalam situasi konflik.

Sebelumnya, bentrokan pada 15 September menimbulkan korban. Dua pelajar mengalami luka akibat sabetan senjata tajam, sehingga polisi meningkatkan pengawasan di sekitar sekolah dan kawasan rawan konflik.

Program Lentera Hati Bintana bertujuan menekan angka tawuran sekaligus membangun kesadaran spiritual dan disiplin di kalangan pelajar. Polisi berharap kegiatan ini membentuk karakter positif, meningkatkan kedisiplinan, dan mencegah mereka kembali terlibat perkelahian di masa depan.

“Dengan pembinaan yang tepat, kami yakin para siswa dapat kembali ke sekolah sebagai pribadi yang lebih baik. Selain itu, kolaborasi orang tua, sekolah, dan aparat kepolisian menjadi kunci keberhasilan program ini,” pungkas Fajri. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *