oleh

Workshop Budaya Sukabumi Angkat Tradisi Betok, Wakil Wali Kota Tekankan Pentingnya Literasi Digital

-PEMERINTAHAN-3028 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa seni budaya memegang peran penting dalam memperkuat jati diri sekaligus meningkatkan kapabilitas daerah di tengah arus digitalisasi yang kian pesat.

Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka Workshop Budaya “Menggali Seni Tradisi dan Ritual Betok” yang diinisiasi oleh Yayasan Kipahare di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Kamis (18/9/2025). Acara tersebut menarik perhatian peserta dari kalangan pelajar, komunitas seni, hingga perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat.

banner 336x280

Seni Budaya sebagai Identitas dan Potensi Daerah

Dalam sambutannya, Bobby menekankan bahwa seni budaya tidak hanya berfungsi sebagai warisan tradisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengoptimalkan potensi lokal agar Sukabumi semakin dikenal luas.

“Seni budaya di Kota Sukabumi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kapabilitas dan popularitas daerah, sekaligus mengoptimalkan potensi Sukabumi sendiri. Di era transformasi digital, budaya kita harus tampil di ruang publik yang kini banyak bergeser ke media sosial,” ujar Bobby.

Menurutnya, nilai budaya mampu menjadi penguat identitas di tengah derasnya arus globalisasi. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar tidak sekadar terpaku pada hiburan ringan atau berita kontroversial, tetapi juga menaruh perhatian lebih besar terhadap kekayaan budaya lokal.

Literasi Digital Jadi Kunci

Bobby juga menyoroti fenomena perilaku masyarakat Indonesia. Meski dikenal ramah secara langsung, banyak orang justru tampil keras di dunia maya. Kondisi itu, katanya, menjadi tantangan besar bagi generasi muda yang aktif menggunakan media sosial.

“Agama, budaya, dan ilmu harus menjadi karakter jati diri. Gunakan kebudayaan ini dengan baik dan gunakan media sosial secara bijak,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa literasi digital menjadi kunci utama dalam menjaga harmoni budaya di tengah gempuran informasi yang begitu cepat.

Melalui wawancara selepas acara, Bobby menjelaskan bahwa workshop ini memperkenalkan seni tradisi Betok dengan menggunakan alat musik khas Sukabumi. Bobby berharap generasi muda dapat memanfaatkan teknologi dan algoritma digital untuk menyebarkan konten budaya yang positif.

“Di era digital ini, kita sering hanya melihat apa yang ingin kita lihat karena algoritma. Itu berbahaya jika membuat wawasan kita sempit. Saya berharap adik-adik bisa keluar dari zona nyaman, memperluas pandangan, dan mempromosikan kebudayaan asli kita,” ungkapnya.

Menurutnya, jika kolaborasi terjalin dengan baik, maka pelestarian budaya akan menjangkau lebih luas dan semakin memperkuat identitas Sukabumi di era digital.

Workshop budaya ini menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi dan teknologi dapat berjalan beriringan. Dengan cara itu, generasi muda bisa memperkuat karakter serta membawa budaya Sukabumi tampil percaya diri di panggung global. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *