oleh

Milad ke-53 DMI, Pemerintah Dorong Kolaborasi Ulama dan Umaro Wujudkan Sukabumi Bercahaya

-PEMERINTAHAN-3059 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID — Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa visi “Kota Sukabumi Bercahaya” tidak hanya sekadar terang secara fisik, tetapi juga memiliki makna sosial dan ekonomi.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Silaturahmi dan Syukuran Milad ke-53 Dewan Masjid Indonesia (DMI) pada Ahad, 22 Juni 2025, di Masjid Agung Kota Sukabumi.

banner 336x280

“Secara fisik, kota diterangi oleh lampu-lampu khas. Sementara secara sosial dan ekonomi, Sukabumi diarahkan menjadi kota yang terang dalam hal keadilan, kesejahteraan, dan nilai religius,” ujar Ayep.

Acara yang mengusung tema “Gerakan Bersama Ulama, Umaro, dan Umat Memakmurkan Masjid dan Kesejahteraan Umat Mewujudkan Kota Sukabumi Bercahaya, Baldah Thayyibah wa Rabbun Ghafur” itu dihadiri para ulama, jajaran DMI, santri, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Dalam sambutannya, Ayep menekankan bahwa masjid memiliki peran strategis sebagai pusat penguatan umat sekaligus alat pemersatu masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah menyelaraskan program-program dengan nilai-nilai keislaman yang tumbuh dari masjid.

“Kami sangat mendukung seluruh kegiatan masjid. Apalagi, jumlah masjid jami di kota ini mencapai ratusan,” tambahnya.

Pentingnya Peningkatan PAD Kota Sukabumi

Selain itu, Ayep menyoroti perlunya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai pilar pembangunan. Ia menegaskan, pembangunan kota tidak bisa hanya mengandalkan dana pusat, melainkan pemerintah harus memaksimalkan potensi lokal sebagai penggerak utama.

“Saya ingin membangun Kota Sukabumi melalui PAD. Alhamdulillah, kami berhasil meningkatkan PAD sebesar 63 persen per Mei 2025,” ungkapnya.

Ayep menambahkan, peningkatan PAD terjadi berkat optimalisasi kinerja BUMD dan BLUD, serta sinergi dana non-APBD, termasuk Baznas, CSR, dan dana abadi masyarakat. Karena itu, ia menekankan pentingnya pengelolaan dana yang akuntabel dan transparan.

Selain itu, Ayep menjelaskan bahwa Pemkot menyusun struktur birokrasi secara bertahap dan profesional, tanpa muatan politik, demi kemaslahatan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menjaga soliditas empat pilar umat: ulama, umaro, aghniya, dan fuqoro.

“Ilmunya ulama, adilnya umaro, dermawannya orang kaya, dan doanya kelompok akar rumput harus menyatu,” ujarnya.

Fungsi Masjid dan Sinergi DKM

Ketua DMI Kota Sukabumi, K.H. Apep Saepullah, menegaskan bahwa masjid memiliki empat fungsi utama: tempat ibadah, tempat belajar, tempat pelayanan umat, dan pusat dakwah yang mampu menggali potensi masyarakat.

Sementara itu, Ustaz Adi, selaku panitia, melaporkan bahwa saat ini lebih dari 440 Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) berkolaborasi aktif dengan DMI Kota Sukabumi.

Selain itu, Milad ke-53 DMI bertepatan dengan momentum Tahun Baru Hijriah 1447. Panitia menyiapkan berbagai agenda keagamaan, termasuk manakib, istighosah, pawai obor, dan seminar bersama BNPT serta DMI Pusat pada 26 Muharram 1447 H.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran masjid dalam pembangunan berbasis keumatan sekaligus mendorong Sukabumi menjadi kota yang terang, damai, dan berkarakter.

“Kota Sukabumi Bercahaya tidak akan terwujud tanpa kolaborasi kuat antara ulama, umat, dan pemerintah,” tutup Wali Kota Ayep Zaki. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *