SUKABUMIKITA.ID – Angka putus sekolah di Kota Sukabumi masih tergolong tinggi dan menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, hampir di seluruh kelurahan terdapat anak-anak usia sekolah yang terpaksa berhenti mengenyam pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya mengatasi permasalahan ini melalui berbagai program dan strategi.
“Kami mencatat hampir di seluruh kelurahan masih ada anak-anak yang putus sekolah. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani. Langkah pertama yang kami lakukan adalah memastikan akurasi data, kemudian menindaklanjutinya dengan program yang dapat membantu anak-anak kembali ke sekolah,” ujar Punjul, Sabtu (15/03/2025).
Beragam Program Pendidikan Disiapkan
Untuk mengatasi permasalahan ini, baik pemerintah pusat maupun daerah telah meluncurkan berbagai program pendidikan. Punjul mengajak masyarakat, khususnya anak-anak yang putus sekolah, agar segera mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan terdekat.
“Sekarang ada banyak opsi, mulai dari sekolah reguler hingga sekolah kesetaraan. Dari sisi pembiayaan, berbagai bantuan juga tersedia, seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” jelasnya.
Selain BOS, tersedia pula Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan dari APBD Kota Sukabumi, seperti dana Kartu Cerdas. Program-program ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dan mencegah anak-anak putus sekolah.
Faktor Penyebab Putus Sekolah
Tingginya angka putus sekolah di Kota Sukabumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama kondisi ekonomi keluarga. Banyak anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk membantu orang tua bekerja.
Selain faktor ekonomi, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kendala administratif dalam sistem kependudukan juga menjadi penyebab utama. Beberapa anak yang tercatat putus sekolah ternyata telah berpindah domisili atau bahkan tidak terdata dengan baik dalam sistem kependudukan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi mencatat sekitar 600 siswa mengalami putus sekolah tahun ini. Namun, angka ini masih dalam tahap validasi lebih lanjut oleh aparatur wilayah setempat.
“Kami terus menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan data yang lebih akurat, karena bisa saja beberapa anak sudah berpindah tempat tinggal atau tidak lagi masuk dalam data kependudukan,” tambah Punjul.
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah terus melakukan berbagai upaya intervensi guna menekan angka putus sekolah. Namun, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada peran serta masyarakat dalam melaporkan anak-anak yang tidak lagi bersekolah.
Dengan adanya berbagai program bantuan pendidikan dan langkah konkret dari pemerintah, diharapkan angka putus sekolah di Kota Sukabumi dapat terus menurun.
Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak, dan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan mereka mendapatkan akses ke pendidikan yang layak dan berkualitas. (Cr5)