SUKABUMIKITA.ID — Pemerintah Kota Sukabumi terus memperkuat komitmennya dalam memerangi stunting. Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menargetkan capaian ambisius berupa “new zero stunting” atau penurunan angka stunting secara signifikan hingga mencapai titik terendah pada tahun 2026.
Komitmen tersebut ditegaskan langsung dalam kegiatan Pelatihan Kapasitas Kader Posyandu dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting yang berlangsung di Aula Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu, pada Senin, 23 Juni 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Lembursitu, Yudi Sutriana, Lurah Sindangsari, Yunan Ananda, serta para kader Posyandu dari berbagai lingkungan di wilayah tersebut.
“Stunting bukan hanya soal kesehatan, tapi soal masa depan generasi kita. Maka, kita perlu kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak,” ujar Ayep Zaki dalam sambutannya.
🧑⚕️ Penguatan Peran Kader Posyandu
Pelatihan ini menjadi bagian dari strategi Pemkot Sukabumi untuk menjadikan kader posyandu sebagai ujung tombak dalam mengedukasi dan mendampingi keluarga dalam pencegahan stunting. Wali Kota menekankan pentingnya peran keluarga, khususnya pola asuh dan pola konsumsi gizi yang tepat bagi anak-anak.
🍽️ Anggaran PMT Naik, Fokus pada Gizi Berkualitas
Dalam upaya memperkuat intervensi gizi, Ayep Zaki juga mengumumkan peningkatan anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menjadi Rp250 ribu per Posyandu.
“PMT-nya kita siapkan berupa telur, pisang, dan kacang hijau. Ini makanan bergizi tinggi yang menunjang tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan mampu menjangkau keluarga rentan dan memberikan manfaat langsung dalam mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di tingkat kelurahan.
💡 Stunting dan Kemiskinan: Dua Masalah yang Saling Berkait
Wali Kota Sukabumi juga menggarisbawahi bahwa pengentasan stunting tidak bisa dipisahkan dari upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu, Pemkot mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu sumber pembiayaan utama, untuk program-program sosial dan kesehatan.
🎁 Aksi Nyata: PMT Dibagikan Simbolis
Sebagai bentuk implementasi awal program, dalam pelatihan tersebut dilakukan juga pembagian makanan tambahan secara simbolis kepada anak-anak dan ibu-ibu perwakilan warga. Momen ini menjadi penanda dimulainya distribusi bantuan gizi secara berkala di wilayah Kelurahan Sindangsari.
🤝 Sinergi dan Harapan
Wali Kota menutup acara dengan harapan besar agar pelatihan ini memperkuat sinergi antara pemerintah, kader posyandu, dan masyarakat. Ia menekankan bahwa kualitas sumber daya manusia akan meningkat apabila masyarakatnya sehat dan teredukasi dengan baik.
“Jika masyarakat sehat, kualitas SDM meningkat, maka masa depan Kota Sukabumi akan jauh lebih baik,” tutup Ayep Zaki optimistis. (Cr5)
Komentar