Wagub Jabar Apresiasi BI, Ajak Generasi Muda Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah

SUKABUMIKITA.ID – Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, memberikan apresiasi tinggi kepada Bank Indonesia (BI) atas penyelenggaraan kegiatan Bincang Rupiah dan Pahlawan (Rupawan) yang digelar di Convention Hall Telkom University, Kota Bandung, Jumat (07/11/2025).

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, Erwan menyebut acara tersebut sebagai inisiatif cerdas dan inspiratif. Hal tersebut untuk, menumbuhkan kembali semangat kebangsaan di tengah tantangan era digital dan globalisasi.

“Kegiatan ini sangat istimewa. Sebuah inisiatif cerdas dari BI untuk menghidupkan kembali semangat kebangsaan. Jadi, melalui makna yang terkandung dalam rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa,” ujar Erwan, dilansir dari laman resmi Pemprov Jabar.

Rupiah, Simbol Kedaulatan dan Identitas Nasional

Menurut Erwan, rupiah bukan hanya alat tukar atau sarana transaksi, melainkan simbol perjuangan dan kedaulatan bangsa. Setiap lembar uang rupiah menyimpan nilai historis dan pesan kebangsaan yang mendalam. “Wajah para pahlawan yang terpampang di dalamnya mencerminkan keberanian, pengorbanan, dan cinta tanah air,” jelasnya.

Namun, ia menyoroti bahwa di era digital, generasi muda lebih akrab dengan transaksi non-tunai dan mata uang digital, sehingga makna filosofis rupiah sering kali terlupakan.

“Karena itu, kegiatan seperti Rupawan menjadi penting untuk menyambung ingatan kolektif bangsa. Yaitu, bahwa kedaulatan ekonomi harus dijaga sebagaimana kita menjaga kemerdekaan politik,” kata Erwan.

Pahlawan Masa Kini: Berjuang Lewat Dedikasi dan Inovasi

Erwan juga menegaskan bahwa semangat kepahlawanan tidak hanya milik mereka yang berjuang di masa lalu, tetapi juga milik mereka yang berbuat nyata di masa kini.

“Pahlawan hari ini adalah guru yang mengajar dengan dedikasi, petani yang menanam dengan ikhlas, pelaku UMKM yang berinovasi, serta anak muda yang menggunakan teknologi untuk menebar manfaat,” ungkapnya.

Menurutnya, menjaga rupiah berarti menjaga kepercayaan diri bangsa Indonesia di tengah arus global, serta memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tetap berakar pada karya anak bangsa.

Ia menekankan bahwa literasi keuangan dan nasionalisme ekonomi harus berjalan beriringan agar Indonesia mampu tumbuh sekaligus berdaulat. “Menjaga rupiah berarti memastikan perekonomian kita tumbuh dari hasil kerja keras bangsa sendiri, bukan di kendalikan oleh kepentingan luar negeri,” tegas Erwan.

Rupiah dan Gerakan Kebangsaan Baru

Masih menurut Erwan, ia mengajak seluruh peserta untuk menjadi “Rupawan”. Yakni, pahlawan dalam keseharian yang menjaga rupiah, mengelola ekonomi dengan bijak, serta menebarkan semangat cinta bangsa.

“Saya berharap Bincang Rupawan tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi menjadi gerakan kebangsaan baru: mencintai negeri melalui ekonomi yang berdaulat dan masyarakat yang berkarakter,” ujarnya.

Bank Indonesia: Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ricky Perdana Gozali menegaskan bahwa, ancaman terhadap kedaulatan bangsa di era digital sering kali tidak kasat mata. Karena itu, generasi muda harus menjadi garda depan dalam menjaga rupiah sebagai simbol harga diri bangsa.

“Wujudkan kepahlawanan melalui Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta berarti merawat rupiah dan mengenali ciri keasliannya. Bangga berarti menggunakan rupiah dan mempercayai potensi bangsa. Sedangkan Paham berarti memahami fungsinya dalam ekonomi dan menggunakannya dengan bijak,” jelas Ricky.

Ia mengungkapkan bahwa Bank Indonesia Jawa Barat telah melaksanakan 116 kegiatan edukasi dengan total lebih dari 13 ribu peserta. Hal itu, guna memperluas literasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah. Selain itu, BI Jabar juga memastikan ketersediaan uang layak edar hingga ke pelosok daerah.

“Jika dulu para pahlawan berjuang dengan senjata, maka hari ini kita berjuang dengan kecerdasan, integritas, dan kemampuan menjaga identitas bangsa. Baik di dunia nyata maupun digital,” tandas Ricky. (Cr5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *