SUKABUMIKITA.ID — Kelurahan Subangjaya menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) tahun 2025 dengan mengusung tema “Transformasi Ekonomi melalui Penguatan SDM, Ekonomi Kreatif, dan Layanan Publik Digital.” Kegiatan ini menjadi momentum penyusunan prioritas pembangunan yang berpihak pada kebutuhan warga, sejalan dengan jargon kelurahan AKUR — Asri, Kreatif, Usaha Mandiri, dan Religius.
Lurah Subangjaya, Jumyati, menjelaskan bahwa kelurahan yang dipimpinnya memiliki jumlah penduduk sekitar 15.600 jiwa dari 4.600 Kepala Keluarga (KK). Pada kesempatan tersebut, ia mengungkapkan capaian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2025 telah melewati target yang ditetapkan.
“Target PBB tahun ini sebesar Rp450 juta. Alhamdulillah, saat ini sudah mencapai Rp500 juta, artinya melebihi target,” ujar Jumyati.
63 Usulan Fisik dan 36 Non Fisik Dikerucutkan Jadi 10 Program Prioritas
Musrenbangkel Subangjaya merupakan tindak lanjut dari rembuk warga di tingkat RT, RW, dan pra-musrenbang. Jumyati menyebutkan bahwa seluruh usulan warga kemudian dipilah kembali dalam forum untuk menentukan program prioritas.
“Total 63 usulan fisik dan 36 usulan non fisik kita kerucutkan menjadi 5 program fisik dan 5 program non fisik prioritas,” jelasnya, Selasa (09/12).
Lima Usulan Fisik Prioritas:
-
Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) pascabencana di RW 08
-
Perbaikan drainase di Jalan Subangjaya
-
Perbaikan drainase di Jalan Ciaul Pasir
-
Peningkatan infrastruktur lingkungan
-
Penataan sarana publik pendukung aktivitas warga
Menurut Jumyati, perbaikan drainase menjadi isu mendesak mengingat volume air yang meningkat di beberapa titik sehingga diperlukan saluran yang lebih memadai.
Lima Usulan Non Fisik Prioritas:
-
Pemberdayaan pencegahan stunting
-
Pemberdayaan pengelolaan sampah
-
Penguatan ekonomi kreatif
-
Peningkatan kapasitas SDM kelurahan
-
Pengembangan layanan publik berbasis digital
Total Usulan Anggaran Capai Rp2,56 Miliar
Jumyati menyebutkan bahwa total anggaran yang diusulkan untuk pembangunan fisik mencapai Rp2,4 miliar, sementara usulan kegiatan non fisik mencapai Rp165 juta.
Total tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam Musrenbang tingkat kecamatan untuk kemudian diprioritaskan pada skala kota. (Cr5)
