SUKABUMIKITA.ID – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Yayasan Al Furqon yang berlokasi di Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi menggelar kegiatan khitanan massal pada Jumat, 6 Juni 2025. Sebanyak 40 anak dari berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi turut serta dalam kegiatan sosial ini.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Ahmad Farid, Ketua Yayasan Al Furqon sekaligus anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PKS. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk ibadah sosial yang menjadi esensi dari Hari Raya Idul Adha.
“Esensi Idul Adha adalah ibadah sosial, oleh karena itu Yayasan Al Furqon mencoba melakukan kegiatan bakti sosial yang notabene berbagi kepada masyarakat,” ujar Ahmad Farid.
Farid menjelaskan bahwa khitanan massal ini merupakan rangkaian kegiatan Idul Adha yang dilanjutkan keesokan harinya dengan penyembelihan hewan kurban.
“Yayasan Al Furqon di Kelurahan Kebonjati, pada Hari Raya Idul Adha ini kami melaksanakan khitanan massal dan keesokan harinya dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin tahunan Yayasan Al Furqon dalam menyambut Idul Adha. “Semoga ke depannya setiap Idul Adha kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin,” harapnya.
Terkait peserta, Farid menyebutkan bahwa sekitar 50 persen berasal dari Kebonjati, sisanya berasal dari wilayah Kecamatan Cikole dan bahkan ada juga yang dari wilayah Kabupaten Sukabumi.
“Peserta khitan 40 orang ditangani langsung oleh tim medis dari RS As Syfa. Mereka juga mendapatkan parsel, buku Iqro, santunan, dan ikan Koi sebagai bentuk penghargaan dan semangat untuk anak-anak,” tambahnya.
Lebih lanjut, Farid menjelaskan bahwa Yayasan Al Furqon berada di bawah naungan Masjid Jami Al Furqon. Dalam strukturnya, ada dua lembaga utama yang saling melengkapi.
“Yayasan Al Furqon ini bernaung dalam satu kesatuan dengan Masjid Jami Al Furqon. Jadi ada DKM dan ada Yayasan Al Furqon. Yayasan ini sifatnya eksternal yang menangani kegiatan sosial, infrastruktur, dan pembangunan. Sementara DKM fokus pada kegiatan ubudiyah. Insya Allah, Yayasan Al Furqon akan konsisten membangun peradaban melalui kegiatan keagamaan dan sosial,” pungkasnya.
3000
Sementara itu, dr. Asep Tajul Mutaqin, penanggung jawab tim medis dari RS As Syfa, mengatakan bahwa proses khitan dilakukan dengan berbagai metode, baik konvensional maupun modern.
“Banyak metode yang kami gunakan dalam proses khitan ini. Ada metode konvensional, dan juga metode electrocauter (laser),” ungkap dr. Asep.
Ia juga menjelaskan bahwa timnya memiliki kursus khitanan khusus untuk tenaga medis dan perawat, sehingga pelayanan yang diberikan aman dan profesional. “Keunggulan metode yang digunakan ini adalah meminimalkan luka bakar yang ditimbulkan, sehingga aman bagi anak-anak,” tutupnya.
Kegiatan khitanan massal ini tidak hanya bermanfaat secara medis dan sosial, namun juga menjadi bentuk nyata kontribusi lembaga keagamaan dalam memperkuat nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat. (Cr5)