SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kota Sukabumi resmi dinobatkan sebagai Kota Terinovatif pada ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Penghargaan bergengsi tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan konsistensi pemerintah daerah dalam mendorong inovasi lintas sektor pemerintahan.
Dalam keterangannya yang disampaikan melalui Diskominfo Kota Sukabumi, Ayep Zaki mengungkapkan rasa syukur atas capaian tersebut. Menurutnya, penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran Pemkot Sukabumi dalam membangun budaya inovasi yang berkelanjutan.
“Alhamdulillah, hari ini Kota Sukabumi meraih penghargaan sebagai salah satu kota terinovatif di Indonesia. Dari 93 kota yang ada, hanya 9 kota yang mendapatkan penghargaan ini,” ujar Ayep.
Ia menambahkan, capaian tersebut terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan hari ulang tahunnya, sehingga menjadi kado tersendiri bagi dirinya sekaligus masyarakat Kota Sukabumi.
Meski demikian, Ayep menegaskan bahwa penghargaan IGA bukanlah tujuan akhir, melainkan pemacu untuk memperkuat agenda pembangunan daerah. Ke depan, Pemkot Sukabumi akan lebih fokus pada penyelesaian berbagai persoalan sosial strategis.
“Penghargaan ini bukan akhir, tetapi pemicu semangat. Pemerintah daerah akan terus bekerja menyelesaikan persoalan pengangguran, kemiskinan, stunting, pendidikan, dan kesehatan. Tahun pertama kita bekerja, insya Allah tahun kedua dan ketiga kita kejar prestasi lain,” tegasnya.
Dukungan terhadap kepemimpinan Wali Kota Sukabumi juga disampaikan oleh Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Hasan Asari. Ia menilai, keberhasilan meraih predikat Kota Terinovatif tidak lepas dari arah kebijakan yang jelas dan kepemimpinan yang kuat.
“Arah kebijakan dan ritme kerja yang cepat, terorganisasi, serta konsisten menjadi kunci keberhasilan inovasi daerah di Kota Sukabumi,” ungkap Hasan.
Sementara itu, dari sisi penilaian, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Yusharto Huntoyungo, menjelaskan bahwa proses seleksi IGA 2025 berlangsung sangat ketat dan berlapis. Penilaian dilakukan melalui lima tahapan, mulai dari penjaringan 36.742 inovasi daerah, verifikasi akademik oleh Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin, presentasi kepala daerah, validasi lapangan, hingga sidang pleno final.
Menurutnya, IGA 2025 mencatat rekor jumlah inovasi terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan, meski masih ditemukan ketimpangan sebaran inovasi antarwilayah. Sekitar 75 persen inovasi tercatat berasal dari wilayah Jawa dan Sumatera.
“Selain Kota Sukabumi, delapan kota lain yang meraih predikat kota terinovatif adalah Surabaya, Mojokerto, Bekasi, Surakarta, Tidore Kepulauan, Palembang, Pekalongan, dan Bandar Lampung,” jelas Yusharto.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus, menegaskan pentingnya inovasi sebagai fondasi utama peningkatan kualitas pelayanan publik dan daya saing nasional.
“Inovasi bukan sekadar program, tetapi menjadi kunci untuk mempercepat digitalisasi, memperkuat pelayanan publik, serta mendorong pemerataan pembangunan di seluruh daerah,” pungkasnya. (Cr5)
