SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mewakili Pemerintah Kota Sukabumi dalam tahapan Penilaian Presentasi Kepala Daerah untuk ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Gedung Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Jakarta, Kamis (05/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kota Sukabumi terpilih sebagai nominator kota inovatif, berkat sejumlah terobosan dan gagasan kreatif yang lahir dari kebutuhan nyata masyarakat.
“Saya berada di BSKDN hari ini, kepala daerah melakukan presentasi bagaimana Kota Sukabumi menjadi salah satu nominator kota yang inovatif. Mudah-mudahan, mohon doanya supaya Kota Sukabumi mendapatkan hasil yang baik dalam hal inovasi daerah yang di gagas oleh Kota Sukabumi,” ujar Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki.
Dua Inovasi Unggulan: SPANDA SANTUN dan SMART-K
Dalam paparannya, Ayep Zaki menjelaskan dua inovasi unggulan yang diusung Kota Sukabumi. Yakni, SPANDA SANTUN (Screening Pajak Daerah Satu Pintu Terintegrasi) dan SMART-K (Sistem Manajemen Akuakultur, Rekayasa Teknologi, dan Kemitraan).
Kedua inovasi tersebut menjadi representasi dari upaya pemerintah dalam memperkuat kemandirian daerah melalui digitalisasi, kolaborasi lintas sektor, dan penguatan ekonomi kreatif.
SPANDA SANTUN dirancang untuk memantau kinerja perangkat daerah secara real-time, mengidentifikasi capaian di bawah standar, dan melakukan evaluasi bersama lembaga pengawasan seperti Kejaksaan.
Sementara itu, SMART-K fokus pada penguatan sektor perikanan dan pertanian dengan dukungan teknologi serta kemitraan strategis antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi.
Hasil Nyata dari Inovasi Daerah
Wali Kota Sukabumi mengungkapkan bahwa penerapan inovasi telah memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Melalui program SMART-K, produktivitas perikanan meningkat sebesar 3,18 persen, dan pendapatan pembudidaya ikan naik hingga 149 persen,” jelasnya.
Selain itu, inovasi juga berkontribusi pada peningkatan kompetensi pelaku UMKM. Termasuk penyediaan akses permodalan, serta jaminan pasar melalui kolaborasi dengan sektor swasta.
Kota Sukabumi juga menjalin kerja sama dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Ngawi. Hal tersebut untuk, memperluas dampak program budidaya perikanan serta mengembangkan ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Perkuat Regulasi dan Keberlanjutan Inovasi
Dalam sesi tanya jawab bersama dewan penguji, termasuk Prof. Diah Natalika, sejumlah pertanyaan menyoroti aspek keunikan yang menaungi inovasi tersebut. Menanggapi hal itu, Ayep Zaki menegaskan komitmen Pemkot Sukabumi untuk memperkuat keberlanjutan inovasi melalui penyusunan Peraturan Daerah (Perda).
“Saat ini kami tengah menyiapkan usulan Perda untuk memperkokoh landasan hukum inovasi seperti SPANDA SANTUN. Tantangan keberlanjutan sering kali muncul karena dinamika politik dan pergantian kepemimpinan, sehingga regulasi menjadi sangat penting,” ujar Ayep.
Selain memperkuat aspek hukum, pemerintah juga menggandeng Kejaksaan dan kalangan akademisi untuk memperkuat pengawasan pajak daerah. Termasuk riset berbasis data ilmiah, sebagai dasar pengambilan kebijakan inovatif.
Menuju Kota yang Inovatif dan Berdaya Saing
Wali Kota Ayep Zaki menegaskan, bahwa setiap inovasi yang di kembangkan Pemerintah Kota Sukabumi memiliki regulasi, mitra kerja, serta dukungan akademik. Ayep menjelaskan agar, manfaatnya dapat di rasakan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kami memastikan setiap inovasi memiliki landasan kuat dan arah yang jelas. Dengan dukungan semua pihak, Kota Sukabumi akan terus tumbuh menjadi kota yang inovatif. Termasuk berdaya saing dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. (Cr5)
