oleh

Kasus DBD Mengintai, Bobby Maulana: Fogging Prioritas, Masyarakat Harus Aktif Cegah DBD

-KESEHATAN-3003 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Sukabumi mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota. Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan pihaknya telah menginstruksikan seluruh camat dan lurah untuk segera mengambil langkah preventif, termasuk penyemprotan fogging di wilayah rawan penyebaran penyakit.

“Kami sudah menginstruksikan para camat dan lurah untuk melaksanakan tindakan-tindakan. Kalau belum terjadi, sifatnya preventif. Kalau sudah terjadi, ya penyelesaian, di antaranya fogging. Fogging itu nomor satu,” ujar Bobby kepada wartawan, Rabu (13/08/2025).

banner 336x280

Pencegahan DBD: Fogging dan PSN

Selain fogging, Pemkot Sukabumi juga mengimbau masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan membersihkan jentik di bak penampungan air, menutup wadah air, serta menjaga lingkungan agar bebas dari genangan.

Namun, Bobby menekankan bahwa penanganan sampah juga sangat penting dalam mengendalikan penyebaran DBD. Menurutnya, sampah yang menumpuk dapat memicu genangan air dan menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.

Pengelolaan Sampah dan Program Biopori

Saat ini, Pemkot Sukabumi tengah menindaklanjuti instruksi Kementerian Lingkungan Hidup untuk menghentikan praktik open dumping di TPA Cikundul sebelum Desember 2025. Pengelolaan sampah akan diubah dengan sistem control and fill sesuai skema yang sudah disiapkan pemerintah.

“Masalah sampah ini berkaitan erat dengan banjir, kondisi sungai, dan kebiasaan buang sampah sembarangan. Maka dari itu, pemerintah akan menggalakkan pengelolaan sampah dari rumah tangga,” jelasnya.

Salah satu program yang digencarkan adalah pembuatan sumur resapan biopori di seluruh wilayah. Program ini dimulai dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang membuat video imbauan, kemudian diteruskan kepada camat, lurah, hingga RT.

Sampah organik akan dimanfaatkan melalui biopori, sementara sampah non-organik dipilah untuk mengurangi beban TPA. Pemkot juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta, termasuk perusahaan SCG di Kabupaten Sukabumi, guna mendukung pengelolaan sampah dari hulu.

Keterlibatan Masyarakat Jadi Kunci

Bobby menegaskan, keberhasilan pencegahan DBD tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci utama.

“Tindakan pemerintah saat ini meliputi fogging, sosialisasi penutupan bak air, pembersihan, dan pengurasan. Tapi selebihnya kembali kepada masyarakat masing-masing. Saya yakin masyarakat Kota Sukabumi paham tentang bahaya DBD. Hidup sehat itu pilihan, sakit itu pasti. Kalau mau hidup sehat, itu pilihan,” tegasnya.

Sebelumnya, tiga warga Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, dilaporkan terjangkit DBD. Satu di antaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *