SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatat tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 2025 mengalami penurunan signifikan hingga 50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Data Dinkes menunjukkan, sepanjang 2024 jumlah penderita DBD di Kota Sukabumi mencapai 1.631 orang dengan enam di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, hingga Juli 2025 tercatat 538 kasus DBD tanpa laporan korban jiwa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, drg Wita Darmawanti, menyambut baik tren penurunan ini namun mengingatkan agar masyarakat tidak lengah, terutama dengan masuknya musim hujan.
“Ketika musim kemarau, telur nyamuk biasanya menempel di dinding yang kering. Begitu terkena air hujan, telur itu bisa menetas menjadi jentik,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Wita menjelaskan, perubahan cuaca dan genangan air dapat memicu peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti dalam waktu singkat, sehingga risiko penyebaran DBD kembali tinggi.
Ia pun mengimbau warga untuk melakukan langkah pencegahan secara konsisten melalui gerakan 3M Plus — menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta langkah tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik atau menggunakan larvasida.
“Kami juga telah menginstruksikan seluruh puskesmas agar lebih waspada terhadap tanda-tanda demam dengue, sehingga deteksi dini dan penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” pungkasnya. (Cr5)
Komentar