oleh

Festival Soekaboemi Tempo Doeloe: Merawat Ingatan Kolektif dan Budaya Sukabumi

-SUKABUMI-3011 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID — Wakil Wali Kota Sukabumi menghadiri dan secara resmi membuka acara budaya bertajuk “Soekaboemi Tempo Doeloe: Pusaka Sukabumi, Kisah-Kisah Tersembunyi dari Sukabumi”, yang digelar pada Sabtu, 21 Juni 2025. Festival ini menghadirkan kekayaan sejarah dan budaya lokal dalam bingkai kekinian, sebagai ruang perjumpaan antara masa lalu dan masa kini.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Sukabumi menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang dianggap mampu menggugah kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian warisan budaya daerah.

banner 336x280

“Tema ini sangat kuat. Kita diajak tidak hanya melihat peninggalan fisik, tapi juga menggali kisah-kisah tersembunyi yang membentuk Sukabumi hari ini. Ini penting untuk memperkuat jati diri dan kebanggaan warga terhadap kotanya,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengenalkan sejarah dan budaya kepada generasi muda di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi.

“Generasi muda harus tumbuh dengan identitas yang kuat serta karakter yang membumi. Pelestarian nilai sejarah dan budaya jadi semakin relevan saat ini,” tegasnya.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Kabid Pengsos Setukpa, perwakilan Bupati Sukabumi, Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Kepala BPK Wilayah IX Jabar, perwakilan Polres Sukabumi Kota, Kepala Disporapar Kota Sukabumi, Sekretaris Umum MUI, Kapolsek dan Danramil Cikole, serta ASITA Jawa Barat.

Festival yang digagas oleh Yayasan Dapuran Kipahare bekerja sama dengan Setukpa Lemdiklat Polri ini menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari kirab budaya, pertunjukan seni tradisional, pameran benda pusaka, hingga sajian kuliner tempo dulu yang membangkitkan suasana nostalgia.

Ketua pelaksana festival menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghidupkan kembali cerita-cerita kecil dan narasi lokal yang selama ini sering luput dari perhatian.

“Banyak hal yang kita temukan dalam riset komunitas, dari foto-foto lama, naskah kuno, hingga cerita warga. Ini semua layak kita angkat ke ruang publik,” jelasnya.

Festival ini juga menjadi sarana edukatif lintas generasi, di mana anak-anak dan remaja dikenalkan pada ragam pusaka lokal, memperkaya pengetahuan sejarah mereka secara visual dan interaktif.

Masyarakat menyambut antusias kegiatan ini. Banyak pengunjung datang bersama keluarga untuk menyaksikan langsung berbagai pertunjukan seni dan merasakan atmosfer khas Sukabumi tempo dulu.

Pemerintah Kota Sukabumi berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda budaya tahunan yang inklusif dan inspiratif. Selain mengedukasi, festival ini juga dinilai efektif dalam memupuk rasa bangga dan kepemilikan terhadap sejarah lokal.

“Kekuatan sebuah kota tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tapi dari bagaimana masyarakatnya merawat ingatan kolektif serta menyematkan makna pada setiap kisah yang pernah terjadi,” pungkas Wakil Wali Kota. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *