oleh

Bobby Maulana Paparkan Strategi Sukabumi Tekan Stunting, Target 15 Persen Lebih Cepat

-KESEHATAN-3011 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, memaparkan capaian, inovasi, dan strategi percepatan penurunan stunting dalam ajang Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kamis (14/08/2025).

Pemaparan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting di hadapan tim penilai provinsi. Bobby menegaskan, penanganan stunting memerlukan kolaborasi penuh lintas sektor, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat.

banner 336x280

Tren Stunting Jadi Pemicu Percepatan

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Sukabumi sempat meningkat pada periode 2021–2023, bahkan mencapai 7,7 persen pada 2023.

“Kondisi ini menjadi cambuk bagi pemerintah daerah untuk memperkuat langkah penanganan berbasis data yang akurat dan terintegrasi,” ujar Bobby.

Melalui kerja sama lintas sektor, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Sukabumi menetapkan 15 kelurahan sebagai lokus prioritas intervensi. Bobby menyebut, capaian penurunan sejauh ini melampaui target, sehingga Pemkot berencana merevisi RPJMD 2025–2029 agar target 15 persen bisa tercapai lebih cepat.

Intervensi Sensitif dan Spesifik

Strategi penanganan stunting di Sukabumi dibagi dalam dua jenis intervensi:

  1. Intervensi Sensitif – Meliputi pembangunan infrastruktur dasar seperti penyediaan saluran air bersih, pembangunan MCK, serta perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang tepat sasaran.

  2. Intervensi Spesifik – Fokus pada peningkatan asupan gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pemantauan tumbuh kembang balita.

Manfaatkan Data Terintegrasi

Dalam pengelolaan data, Pemkot Sukabumi mengandalkan pendataan keluarga secara sistematis sehingga proses verifikasi dan validasi lebih optimal. Data ini memastikan bantuan, termasuk program Rutilahu, diberikan kepada keluarga yang benar-benar menjadi prioritas di lokus stunting.

Bobby juga menyoroti inovasi Kalziting (Kalkulator Gizi dan Stunting), sebuah aplikasi yang membantu deteksi cepat status gizi balita. “Inovasi ini akan terus berkelanjutan dengan dukungan regulasi dan sinergi antar-SKPD,” tegasnya.

Harapan Jadi Kota Terdepan

Bobby Maulana optimistis bahwa langkah-langkah ini akan membuat Sukabumi menjadi kota terdepan dalam penanganan stunting di Jawa Barat.

“Besar harapan kami agar capaian ini mendapat apresiasi dan ke depan persentase stunting di Kota Sukabumi dapat terus turun,” pungkasnya. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *