SUKABUMIKITA.ID – Musyawarah Kota (Muskot) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Sukabumi yang digelar Selasa (08/07/2025) di Hotel Taman Sari melahirkan pemimpin baru.
Fetty Mulya resmi ditetapkan sebagai Ketua Kadin Kota Sukabumi untuk masa bakti 2025–2030, menggantikan kepemimpinan sebelumnya. Pemilihan berlangsung kondusif dengan dukungan penuh dari para anggota Kadin, yang saat ini tercatat berjumlah 58 orang dari berbagai sektor usaha.
Mulai dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga pengusaha berskala besar turut berpartisipasi dalam momen penting lima tahunan ini.
Dalam sambutannya usai terpilih, Fetty menyampaikan tekadnya untuk membangun sinergi yang kuat antara pelaku usaha dan pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa kolaborasi merupakan kunci utama dalam membangun perekonomian Kota Sukabumi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Intinya, Kadin harus menjadi mitra strategis pemerintah. Akan ada program-program nyata yang kami jalankan, dimulai dengan pembentukan tim formatur dan perumusan struktur organisasi baru,” ujar Fetty kepada awak media.
Langkah pertama yang akan ditempuh di bawah kepemimpinan Fetty adalah membentuk tim formatur untuk menyusun jajaran pengurus Kadin periode 2025–2030.
Setelah struktur terbentuk, agenda selanjutnya adalah menggelar Rapat Kerja (Raker) guna merumuskan arah kebijakan serta tugas pokok dan fungsi organisasi.
Fetty menegaskan bahwa Kadin bukan sekadar forum pengusaha, melainkan wadah yang bertugas aktif mengawal pertumbuhan ekonomi, terutama dalam mendukung sektor-sektor produktif lokal yang potensial.
“Kami akan petakan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah, termasuk menguatkan peran UMKM, menarik investasi sehat, dan menciptakan ruang usaha yang kondusif,” jelasnya.
Dalam arahannya, Fetty juga menyoroti tantangan struktural yang dihadapi Kota Sukabumi, mulai dari keterbatasan lahan, terbatasnya sumber daya, hingga populasi yang relatif kecil.

Di tengah tantangan tersebut, ia menilai bahwa upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak bisa hanya bergantung pada sektor pajak dan retribusi.
Ia mendorong agar pengembangan UMKM modern dan optimalisasi BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) turut dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang dapat memberi kontribusi langsung pada PAD.
“Kami mendukung penuh program Wali Kota dalam memperluas sumber PAD. Ekonomi daerah yang kuat hanya bisa tercapai jika ada kolaborasi yang nyata antara sektor publik dan swasta,” ucapnya.
Dengan semangat kepemimpinan baru, Fetty berharap Kadin tidak hanya menjadi organisasi simbolik, tapi benar-benar hadir sebagai mitra pembangunan yang aktif.
Ia mengajak seluruh anggota Kadin untuk berkontribusi lebih, terutama dalam membangun ekosistem usaha yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan penonton. Kadin harus responsif terhadap tantangan zaman, terutama di era digital dan ekonomi hijau,” pungkasnya. (Cr5)
Komentar