SUKABUMIKITA.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Novian Restiadi, menegaskan komitmennya untuk memperkuat tata kelola pendidikan di Kota Sukabumi. Ia menyampaikan hal itu usai resmi di lantik oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, pekan lalu.
Novian menuturkan, dirinya akan fokus pada kerja nyata yang hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat, terutama di lingkungan sekolah dan satuan kerja di bawah Disdikbud.
“Saya akan melakukan kerja-kerja nyata yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, dengan memastikan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan pelayanan administrasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berjalan tertib, baik, dan lancar,” ujarnya, Minggu (12/10).
Tiga Fokus Utama Kerja
Novian memaparkan tiga fokus utama yang akan menjadi arah kerja awal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Pertama, penataan data pendidikan agar lebih akurat. Kedua, peningkatan disiplin dan pelayanan guru. Ketiga, penguatan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan mitra dunia pendidikan.
“Fokus awalnya ada tiga: penataan data pendidikan yang akurat, penguatan disiplin dan layanan guru, serta memperkuat kolaborasi dengan orang tua dan mitra dunia pendidikan untuk mendukung pembelajaran,” jelasnya.
Ia menilai, data pendidikan yang valid menjadi dasar penting dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Dengan data yang akurat, proses perencanaan dan evaluasi program dapat dilakukan lebih efektif dan terukur.
Guru Jadi Ujung Tombak Kualitas Pendidikan
Novian menegaskan pentingnya disiplin dan etos kerja guru. Menurutnya, guru yang berdisiplin tinggi akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Ketika kedisiplinan dan etos kerjanya baik, maka kualitas pembelajaran di sekolah juga meningkat,” ungkapnya.
Bangun Ekosistem Pendidikan Kolaboratif
Selain aspek data dan kedisiplinan, Novian juga menyoroti pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ia menilai, kolaborasi yang kuat akan membentuk ekosistem pendidikan yang sehat dan berkelanjutan.
“Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat harus berjalan beriringan untuk membangun generasi Sukabumi yang unggul dan berkarakter,” tegasnya. (Cr5)
Komentar