oleh

SDN Perana Cikole Akhirnya Direnovasi, Ardi Wantoro Turun Tangan dengan Dana Pribadi

-POLITIK-3050 Dilihat
banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Kondisi memprihatinkan yang menimpa SD Negeri (SDN) Perana di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi akhirnya mendapat perhatian serius. Setelah puluhan tahun tak tersentuh perbaikan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi, sekolah dasar ini kini direnovasi berkat kepedulian pribadi Anggota DPRD Kota Sukabumi, Ardi Wantoro, melalui program Sahabat Bang Ardi (SBA) Peduli.

Renovasi yang dimulai pada Sabtu (27/09/2025) meliputi perbaikan enam ruang kelas, pintu, jendela, ruang UKS, hingga aliran listrik. Upaya ini menjawab keluhan panjang dari pihak sekolah dan orang tua siswa yang selama ini resah dengan kondisi bangunan.

banner 336x280

“Dengan bantuan ini, kami berharap SDN Perana menjadi rumah yang aman dan tempat belajar yang nyaman bagi para siswa dan guru,” ujar Ardi kepada wartawan.

Ardi menegaskan, seluruh biaya renovasi berasal dari dana pribadinya. Ia menyebut, langkah tersebut sekaligus menjalankan arahan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI, Prabowo Subianto, yang meminta kader hadir membantu masyarakat secara langsung, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

“Ini murni kepedulian pribadi saya. Pesan dari Ketua Umum jelas, kader wajib hadir membantu masyarakat di sektor yang paling mendasar, salah satunya pendidikan,” tegasnya.

Sejak 1980-an, SDN Perana tidak pernah menerima perbaikan berarti. Kondisi bangunan semakin memburuk dari tahun ke tahun. Plafon rusak, ruang kelas bocor, dan situasi itu mengancam keselamatan guru maupun siswa, terutama saat musim hujan.

Tanggapan Pihak Sekolah

Sementera itu, Kepala SDN Perana, Epik Hendarsih, mengaku bersyukur atas bantuan renovasi tersebut. “Kami sangat berterima kasih. Kondisi sekolah sebelumnya sangat memprihatinkan, plafon rusak, ruang kelas tidak layak, dan membuat kami khawatir saat kegiatan belajar mengajar. Syukurlah kini mulai diperbaiki,” kata Epik.

Saat ini, SDN Perana menampung 67 siswa dengan dukungan 12 tenaga pendidik dan staf penunjang. Meski terbatas, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Namun, kondisi bangunan yang rapuh sering menimbulkan kekhawatiran setiap kali proses belajar berlangsung.

Ardi menilai, renovasi ini bukan hanya soal memperbaiki bangunan, tetapi juga memberikan dorongan semangat bagi siswa maupun guru. “Harapannya, program Sahabat Ardi Peduli bisa memantik semangat siswa untuk terus belajar di lingkungan sekolah yang nyaman. Pendidikan yang layak adalah kunci mencetak SDM unggul penerus bangsa,” pungkasnya. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *