SUKABUMIKITA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi mencatat, sekitar 90 persen sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di wilayahnya telah memberlakukan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB, sesuai kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kebijakan tersebut mulai berlaku sejak 14 Juli 2025, berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 58/PK.03/DISDIK tentang jam efektif pada satuan pendidikan.
Kepala Disdikbud Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengatakan sebagian besar sekolah sudah menyesuaikan dengan aturan baru itu. Namun, masih ada sekitar 10 persen sekolah yang belum melaksanakannya karena berbagai pertimbangan.
“Sekitar 90 persen sekolah sudah menjalankan kebijakan ini. Ada beberapa yang belum dan mereka sudah memberikan alasan kepada kami. Nanti akan kami evaluasi apakah alasan tersebut bisa atau tidak,” ujar Punjul kepada wartawan, Selasa (12/08/2025).
Punjul menegaskan, Pemerintah Kota Sukabumi mendukung penuh kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Hal ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kedisiplinan dan efektivitas waktu belajar.
“Gubernur adalah wakil pemerintah pusat di daerah. Karena itu, kami berkomitmen menjalankan kebijakan ini sebaik mungkin,” tegas Punjul.
Meski kebijakan jam masuk 06.30 WIB sempat menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, Punjul menilai aturan ini membawa banyak manfaat bagi para siswa.
“Sisi positifnya cukup banyak. Siswa jadi terbiasa bangun lebih pagi, lebih disiplin mempersiapkan diri, dan kebijakan ini juga membantu mengurai kemacetan pagi hari. Selain itu, anak-anak jadi tidak tidur terlalu malam karena mereka sadar harus bangun lebih awal,” jelasnya.
Punjul juga menyebutkan bahwa penerapan jam masuk lebih pagi ini sejalan dengan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tentang “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, yang menekankan pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan manajemen waktu bagi peserta didik.
“Kebijakan ini sangat berkaitan dengan program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dari kementerian. Jadi, kami melihat ini bukan hanya soal jam sekolah, tapi soal pembentukan karakter dan kebiasaan baik bagi anak-anak,” pungkasnya. (Cr5)
Komentar