SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tengah mematangkan pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025. Proses ini menjadi salah satu agenda penting untuk memastikan akses pendidikan di Sukabumi berjalan adil, transparan, dan merata di semua jenjang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menjelaskan bahwa penyusunan SPMB 2025 telah memasuki tahap krusial. Sejumlah langkah strategis kini tengah dijalankan secara paralel, mulai dari penyusunan Peraturan Wali Kota (Perwal), pembentukan panitia pelaksana, penyusunan petunjuk teknis (juknis), hingga agenda sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah.
“Kami ingin setiap tahapan berjalan cermat dan transparan agar proses seleksi tahun ini lebih adil dan memberikan pengalaman yang baik bagi seluruh calon siswa,” ujar Punjul, Rabu (25/06/2025).
Empat Jalur Penerimaan, Fokus pada Pemerataan Akses
Pelaksanaan SPMB 2025 tetap mengacu pada Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025, yang mengatur empat jalur penerimaan siswa, yakni zonasi, prestasi, afirmasi, dan mutasi. Menurut Punjul, keempat jalur ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam membuka akses pendidikan bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang sosial maupun ekonomi.
“Zonasi tetap menjadi jalur utama, namun kami juga memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi, penerima afirmasi, serta anak-anak dari keluarga yang berpindah tempat tinggal karena pekerjaan orang tua,” terangnya.
Selain sistem zonasi, tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi menambahkan mekanisme rayonisasi sebagai pelengkap kebijakan. Sistem ini diharapkan dapat mengoptimalkan persebaran siswa agar tidak terpusat pada sekolah-sekolah tertentu.
“Rayonisasi bukan pengganti zonasi, tapi penyempurna. Dengan begitu, distribusi siswa bisa lebih seimbang dan efisien,” tambahnya.
Tagline Baru: “Sekolah Terdekat, Sekolah Terhebat”
Sebagai bentuk semangat pemerataan mutu pendidikan, SPMB tahun ini mengusung tagline “Sekolah Terdekat, Sekolah Terhebat.” Punjul menuturkan, slogan ini menggambarkan tekad Pemkot Sukabumi untuk memastikan bahwa semua sekolah memiliki kualitas yang setara.
“Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwa sekolah terbaik bukan selalu yang populer, tapi yang terdekat, nyaman, dan berkualitas. Semua sekolah harus jadi kebanggaan di wilayahnya masing-masing,” ungkap Punjul.
Ia menambahkan, sekolah yang dekat dengan rumah memberi banyak manfaat—anak lebih cepat berangkat, tidak lelah di jalan, mudah diawasi orang tua, serta memiliki waktu lebih untuk istirahat dan belajar.
Evaluasi dan Perbaikan Sistem SPMB
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi juga telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan SPMB di tahun-tahun sebelumnya. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar perbaikan agar sistem seleksi tahun ini berjalan lebih tertib dan bebas dari kendala teknis.
“Kami pelajari semua masukan dari masyarakat, termasuk kendala teknis yang pernah terjadi. Tahun ini sistem informasi, pengawasan, dan mekanisme seleksi akan kami perbaiki agar lebih matang,” jelas Punjul.
Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi berkomitmen memperkuat prinsip pendidikan inklusif. Hal itu, untuk memastikan semua anak memiliki akses yang setara untuk belajar dan berkembang di sekolah.
“Setiap anak berhak atas pendidikan yang layak tanpa diskriminasi. Inilah semangat kami untuk mewujudkan Sukabumi yang lebih maju melalui pendidikan,” pungkasnya. (Cr5)
Komentar