oleh

1.000 Bhayangkari Masak Rendang 1 Ton di Sumbar, Cetak Rekor MURI

banner 468x60

SUKABUMIKITA.ID – Provinsi Sumatera Barat kembali mencuri perhatian publik melalui kegiatan spektakuler memasak satu ton rendang. Agenda ini berlangsung dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara dan berhasil mencetak Rekor MURI.

Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, menyatakan bahwa capaian ini bukan hanya menunjukkan kehebatan kuliner Minangkabau. Ia menekankan, momentum ini juga penting untuk memperkuat citra rendang sebagai kuliner internasional.

banner 336x280

“Pemecahan rekor ini menjadi bentuk nyata pengakuan dunia terhadap warisan budaya kita. Namun lebih dari itu, kami berharap ini berdampak positif pada pelaku UMKM dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Muhidi, dikutip dari Antara, Senin (23/06/2025).

1.000 Bhayangkari Masak Rendang Bareng, Cetak Rekor Nasional

Acara pemecahan rekor digelar oleh Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Sebanyak 1.000 Bhayangkari ikut serta dalam kegiatan memasak bersama (marandang) hingga menghasilkan 1.000 kilogram rendang, sekaligus mencatatkan diri dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, Kapolda Sumbar, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan mempromosikan kuliner. Lebih jauh, rendang diposisikan sebagai simbol budaya yang merepresentasikan kekayaan tradisi masyarakat Minangkabau.

Rendang: Kuliner Ikonik, Simbol Warisan Budaya Dunia

Rendang telah lama dikenal sebagai makanan khas Minangkabau. Pada 2011 dan 2017, kuliner berbahan dasar daging ini dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN Travel.

Tak hanya itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga menetapkan rendang sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Pengakuan ini menjadikan rendang sebagai bagian penting dalam identitas kuliner bangsa.

Dorong UMKM dan Ekonomi Rakyat Lewat Marandang

Muhidi menambahkan, potensi rendang tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai produk unggulan sektor ekonomi rakyat. Ia mendorong agar pemerintah dan swasta terus memfasilitasi pelaku UMKM dalam produksi, pengemasan, dan pemasaran rendang ke pasar internasional.

“Rendang harus terus didorong menjadi produk andalan UMKM. Ini bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Sumbar menyebut kegiatan marandang yang melibatkan Bhayangkari dan masyarakat menjadi wadah mempererat hubungan antara polisi dan warga. Ia menilai bahwa sinergi budaya dan keamanan akan memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat. (Cr5)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *