SUKABUMIKITA.ID — Sepeda motor matic menjadi pilihan banyak orang berkat kepraktisannya dalam berkendara. Tanpa perlu oper gigi dan kopling, pengendara cukup mengatur tarikan gas dan rem untuk melaju.
Namun, kemudahan ini seringkali membuat pemilik motor matic lalai dalam merawat kendaraannya. Banyak kebiasaan kecil yang terlihat sepele, namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan serius pada motor matic.
Berikut ini 9 kebiasaan umum yang tanpa disadari bisa membuat motor matic cepat rusak:
1. Menahan Gas Saat Berhenti
Saat berhenti di lampu merah, banyak pengendara tetap menahan gas sambil sedikit menekan rem. Kebiasaan ini membuat komponen kopling cepat aus dan tenaga motor tidak tersalurkan dengan maksimal ke roda belakang.
Akibatnya, terjadi gesekan berlebih yang mempercepat kerusakan bantalan kopling.
2. Menahan Tuas Rem Saat Berkendara
Kebiasaan menahan tuas rem saat berkendara bukan hanya mempercepat keausan kampas rem, tetapi juga membahayakan. Lampu rem yang menyala terus bisa membingungkan pengendara lain, dan risiko tergelincir juga meningkat karena roda terkunci mendadak.
3. Menekan Gas Kuat Saat Start
Aksi “tancap gas” saat lampu hijau menyala memang menggoda, tetapi ini membuat sabuk CVT cepat aus dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Akselerasi mendadak ini memperpendek umur komponen penggerak motor matic.
4. Mengabaikan Kebersihan Housing CVT
CVT atau Continuously Variable Transmission pada motor matic perlu dibersihkan secara berkala. Jika tidak, kebisingan dan getaran akan terasa saat akselerasi.
Pemeriksaan belt dan oli CVT minimal dilakukan setiap 5.000 km untuk menjaga performa optimal.
5. Lupa Mengganti Oli Gardan
Oli gardan sering terlupakan saat servis rutin. Padahal, penggantian oli gardan yang telat bisa menyebabkan gesekan berlebih di bagian penggerak roda belakang, memicu kerusakan dan suara aneh saat motor digunakan.
Sebaiknya, ganti oli gardan setiap dua kali mengganti oli mesin.
6. Mematikan Mesin dengan Standar Samping
Mematikan mesin hanya dengan menurunkan standar samping tidak salah, tapi berisiko. Ada kemungkinan motor tetap menyala karena kunci kontak belum diputar ke posisi off, sehingga aki bisa cepat tekor dan motor rawan hilang jika lupa mencabut kunci.
7. Menghidupkan Mesin Tanpa Menunggu Lampu MIL Padam
Pada motor matic injeksi, lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp) harus diperhatikan. Menyalakan motor tanpa menunggu lampu MIL padam bisa membuat Anda melewatkan indikasi awal kerusakan mesin.
Tunggu beberapa detik hingga lampu MIL mati sebelum menghidupkan motor.
8. Kurang Merawat Aki Motor
Motor matic sangat bergantung pada kondisi aki. Jika aki bermasalah, bukan hanya sulit starter, tetapi juga beberapa fitur seperti starter elektrik tidak akan berfungsi. Rawat aki secara berkala agar performa tetap prima.
9. Bermain di Batas Kecepatan
Sering memacu motor di atas batas kecepatan normal mempercepat kerusakan pada ban, suspensi, setang, hingga komponen mesin lainnya.
Selain itu, berkendara dengan kecepatan tinggi meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya. (Cr5)