SUKABUMIKITA.ID – Ribuan warga memadati Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, Sabtu (26/04/2025) malam, untuk menyaksikan pagelaran wayang golek dalam rangka puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-111 Kota Sukabumi.
Suasana lapangan berubah menjadi lautan manusia, dipenuhi antusiasme warga dari berbagai kalangan, baik dari Kota Sukabumi maupun dari luar daerah.
Pementasan seni tradisional ini menghadirkan dalang kenamaan, Dadan Sunandar Sunarya dari Putra Giri Harja 3, putra dari maestro wayang golek almarhum Asep Sunandar Sunarya. Kehadiran Dadan menjadi daya tarik tersendiri, mengingat kepiawaiannya dalam menghidupkan seni pertunjukan khas budaya Sunda ini.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Ketua DPRD Kota Sukabumi, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kehadiran para pimpinan daerah ini menegaskan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal.
Salah satu pengunjung, Eman (70), warga Cikole, mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya bisa menyaksikan pagelaran wayang golek secara langsung.
“Alhamdulillah, hari ini bisa menikmati seni wayang golek. Apalagi dalangnya Kang Dadan Sunandar Sunarya, anak dari dalang legendaris Asep Sunandar Sunarya. Saya sengaja datang bersama teman-teman untuk menonton. Kesempatan seperti ini sudah jarang ada,” kata Eman.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Sukabumi yang telah menggelar pertunjukan rakyat yang penuh makna ini.
“Terima kasih untuk Pemerintah Kota Sukabumi. Semoga acara seperti ini terus diadakan, supaya seni budaya kita tidak hilang. Selamat ulang tahun Kota Sukabumi,” imbuhnya.
Senada dengan Eman, Asep Jauhari (46), warga Kecamatan Sukaraja, mengaku turut bangga atas upaya pemerintah daerah menghidupkan kembali budaya Sunda melalui pagelaran wayang golek.
“Mudah-mudahan tidak hanya tahun ini saja, ke depan bisa rutin digelar setiap tahun. Ini penting untuk menjaga agar budaya kita tetap kuat,” ungkap Asep.
Ketua Panitia Penutupan HUT Kota Sukabumi ke-111, Sony Hermanto, menjelaskan bahwa puncak acara tahun ini mengangkat tema ‘Ayeuna Waktuna Kota Sukabumi Bercahaya’.
Tema ini, menurut Sony, sarat makna dan mencerminkan harapan serta komitmen bersama untuk menjadikan Sukabumi sebagai kota yang bersih, cerdas, dan berbudaya.
“Dengan tema ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih proaktif dalam mewujudkan Kota Sukabumi yang maju dan sejahtera di masa depan,” ujar Sony.
Rangkaian acara puncak dibalut dalam konsep ‘Mari Kita Fest, dari Sukabumi untuk Indonesia,’ dengan berbagai kegiatan menarik seperti festival UMKM, pameran produk lokal, dan tentunya pertunjukan budaya yang mempererat silaturahmi antar warga.
Sony menambahkan, peringatan HUT tahun ini juga menekankan unsur budaya mulai dari busana (dress code) hingga konsep acara, agar tetap berakar pada kearifan lokal.
Tak hanya itu, keterlibatan pelaku usaha dan pelaku UMKM menjadi salah satu fokus penting dalam acara ini. Menurut Sony, ini merupakan bentuk dukungan konkret untuk memperkenalkan dan memajukan UMKM lokal.
Sony berharap seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan mampu mempererat tali silaturahmi antar warga.