Optimalisasi PAD Kota Sukabumi, Wali Kota Dorong BUMD dan Bank BJB Tingkatkan Kinerja

SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menggelar rapat strategis terkait peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Senin, 17 Maret 2025, di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana serta Pj Sekda Andang Tjahjandi. Turut hadir para pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perwakilan Bank BJB Cabang Sukabumi.

Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa pembahasan harus difokuskan pada langkah konkret ke depan, bukan sekadar mengulas persoalan masa lalu.

Ia menyoroti bahwa meskipun Kota Sukabumi memiliki empat BUMD, kontribusinya terhadap PAD masih belum optimal. Dengan total aset mencapai Rp320 miliar, ekuitas yang tercatat hanya Rp220 miliar, sehingga perlu adanya evaluasi dan peningkatan kinerja BUMD agar lebih produktif.

Dorongan Sinergi dengan Bank BJB

Untuk mempercepat pencapaian target PAD, Wali Kota menekankan pentingnya dukungan penuh dari Bank BJB. Ia meminta agar setiap kendala yang muncul dapat langsung disampaikan kepadanya. Sehingga, nantinya dapat segera dicari solusi yang tepat.

Selain itu, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang baik menjadi kunci dalam mengoptimalkan pendapatan daerah demi kesejahteraan masyarakat.

Wakil Wali Kota Bobby Maulana turut menambahkan bahwa dalam menjalankan program pembangunan, dibutuhkan niat yang tulus dan komunikasi yang transparan.

Bobby berharap kolaborasi yang erat antara Pemkot Sukabumi, BUMD, dan Bank BJB dapat menghasilkan inovasi yang berdampak positif bagi ekonomi daerah.

Strategi Baru: Parkir Berbayar dan Pengelolaan Sampah

Dalam rapat tersebut, tim ahli yang diwakili oleh Ubaidillah memaparkan sejumlah strategi baru guna meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu langkah konkret yang akan diterapkan mulai April adalah pemberlakuan tarif parkir di kawasan Bunut. Potensi pendapatan dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp2 miliar per tahun.

Selain itu, pengelolaan sampah akan dioptimalkan agar dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah. Ubaidillah menegaskan bahwa peluang pendanaan dari Bank BJB harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak diambil oleh pihak lain. Dengan sistem yang lebih baik, pajak daerah dan retribusi juga diproyeksikan meningkat secara signifikan.

Efisiensi dan Transparansi dalam Pengadaan Barang

Dalam konteks efisiensi anggaran, Wali Kota Sukabumi menekankan pentingnya transparansi dalam pengadaan alat kesehatan. Ia mengingatkan agar setiap proses pembelian dilakukan secara cermat guna menghindari kerugian bagi keuangan daerah. Selain itu, integritas dalam menjalankan pemerintahan harus selalu dijaga agar pembangunan dapat berjalan dengan baik.

Tantangan PDAM dan Solusi Pajak

Tantangan lain yang menjadi sorotan adalah kebocoran air di PDAM yang mencapai hampir 80%. Wali Kota meminta agar konsultan pajak mendampingi PDAM dalam mengelola perpajakan secara optimal guna meningkatkan margin keuntungan yang saat ini masih rendah. Dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan PDAM bisa berkontribusi lebih besar terhadap PAD.

Sinergi untuk Masa Depan Sukabumi

Berbagai langkah strategis yang telah dirancang ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi. Wali Kota Sukabumi optimis bahwa dengan sinergi yang solid antara BUMD, Bank BJB, dan berbagai pihak terkait, peningkatan PAD bisa tercapai, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai penutup, Wali Kota menegaskan bahwa keberhasilan dalam mengelola keuangan daerah bergantung pada kerja sama yang erat antara semua pihak. Ia mengajak seluruh elemen untuk saling mendukung dan berkontribusi demi kemajuan Kota Sukabumi ke depan. (Cr5)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *