Lapas Sukabumi Luncurkan Aplikasi SI PINTAR LABUMI, Dorong Transparansi dan Bebas Pungli

Pelayanan berbasis teknologi digital dinilai mampu cegah praktik gratifikasi dan tingkatkan akuntabilitas

SUKABUMIKITA.ID Komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi dalam menghadirkan layanan publik yang bersih, transparan, dan bebas dari pungutan liar kembali dibuktikan dengan peluncuran inovasi digital bertajuk SI PINTAR LABUMI (Sarana Informasi Integrasi Narapidana Terpadu Lapas Sukabumi).

Inovasi ini berupa aplikasi informasi berbasis digital yang dapat diakses langsung oleh masyarakat, khususnya keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), tanpa biaya dan tanpa perantara. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan informasi terkait program-program integrasi narapidana secara cepat, akurat, dan aman.

“Kami ingin menghadirkan layanan informasi yang bisa dijangkau langsung oleh masyarakat. SI PINTAR LABUMI hadir agar masyarakat bisa mendapatkan informasi secara mandiri, gratis, dan tentunya bebas dari praktik-praktik menyimpang,” ujar Kalapas Kelas IIB Sukabumi, Budi Hardiono, Kamis (12/06/2025).

Aplikasi SI PINTAR LABUMI memanfaatkan kode QR (barcode) yang tersedia di area layanan kunjungan. Pengunjung cukup memindai barcode tersebut untuk mengakses formulir digital berisi permintaan informasi. Formulir tersebut kemudian langsung ditindaklanjuti oleh petugas melalui WhatsApp, memungkinkan komunikasi yang cepat dan personal.

Transformasi Digital Menuju Layanan Publik Bersih

Beberapa informasi yang dapat diakses melalui aplikasi ini antara lain ketentuan pembebasan bersyarat, pembaruan status narapidana, hingga proses reintegrasi sosial. Hingga pekan kedua peluncurannya, SI PINTAR LABUMI telah digunakan oleh lebih dari 170 orang, menunjukkan tingginya animo dan kebutuhan masyarakat akan layanan digital yang transparan.

“Ini merupakan langkah konkret kami dalam mendukung Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) serta target Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang menjadi prioritas nasional Kementerian Hukum dan HAM,” tambah Budi.

Budi berharap aplikasi SI PINTAR LABUMI dapat menjadi model transformasi digital pelayanan publik di lingkungan pemasyarakatan. Selain mempercepat proses informasi, layanan ini juga menekan peluang terjadinya pungli dan gratifikasi yang selama ini kerap menjadi sorotan publik.

“Kami mohon dukungan dari semua pihak agar layanan ini terus berkembang dan memberikan manfaat luas,” pungkasnya. (Cr5)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *